Tuhan telah terserang lapar, batuk, dan selesma,
menangis di tepi jalan.
Wahai, ia adalah teman kita yang akrab!
Ia adalah teman kita semua: para musuh polisi,
Para perampok, pembunuh, penjudi,
pelacur, penganggur, dan peminta-minta
Marilah kita datang kepada-Nya
kita tolong teman kita yang tua dan baik hati.
Baca Juga: Puisi Sajak SLA Karya W.S. Rendra
Begitulah puisi dari W.S. Rendra, Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kamu untuk belajar menulis puisi sekaligus meneladani perjalanan sastrawan-sastrawan hebat yang lahir dari Indonesia.***