Kumpulan Puisi WS. Rendra : Kritik Terhadap Penguasa, Rendra 1989: Orang-Orang Rangkas Bitung

26 Mei 2022, 08:52 WIB
WS Rendra dalam suatu pementasan. /Tangkapan layar Antaranews.

TUBANBICARA.com- Puisi-puisi WS.Rendra tentang Orang-orang Rangkas bitung merupakan sebuah perlawanan atau kritik terhadap penguasa di tahun 1989.

 

Di dalam puisi tersebut mengisahkan tentang 'Saijah & Adinda' serta Multatuli yang merupakan seorang penguasa di Lebak pada masanya. 

 

Sebuah kritikan dengan amat dalam karena penindasan rakyat kecil terjadi. 

Baca Juga: Lirik Lagu Perahu Kertas - Maudy Ayunda, Cocok Didengarkan untuk Semua yang Sedang Memendam Rasa

Puisi-puisi Rendra juga mengungkapkan penderitaan rakyat Lebak Banten yang tidak hanya disebabkan karena penjajahan, tetapi juga karena kesewenang-wenangan Bupati Lebak Raden Adipati Karta Natanegara, dan Demang Pajangkujang Raden Wira Kusuma.

 

Yang telah dilansir oleh Tubanbicara.com dari buku WS. Rendra yang berjudul " Orang-Orang Rangkas Bitung" Inilah salah satu puisi bentuk dari perlawanan atau kritik Rendra tentang penguasa pada masa itu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 26 Mei 2022: Libra Segera Move On, Scorpio Cobalah untuk Berbaur dengan Orang Baru

 

Sajak Tahun Baru 1990

 

Setelah para cukong berkomplot dengan para tiran,
setelah hak asasi di Negara miskin ditekan
demi kejayaan Negara maju,
bagaimanakah wajah kemanusiaan?
Di jalan orang dibius keajaiban iklan
di rumah ia tegang, marah dan berdusta.
Impian mengganti perencanaan.
Penataran mengganti penyadaran.
Kota metropolitan di dunia ketiga
adalah nadi
dari jantung negara maju.
Nadi yang akan mengidap kanker
yang akan membunuh daya hidup desa-desa
dan akhirnya, tanpa bisa dikuasai lagi
menjadi jahat, hina dan berbahaya.

Baca Juga: Media Asing Ternama Sebut Liverpool Samai Rekor Real Madri di Liga Champions, Sang Kapten: I Didn’t Know


Itulah penumpukan yang tanpa peredaran.
Tanpa hak asasi tidak ada kepastian kehidupan.
Orang hanya bisa digerakkan
tapi kehilangan daya geraknya sendiri.
Ia hanya babi ternak
yang asing terhadap hidupnya sendiri.


Rakyat menjadi bodoh tanpa opini.
Di sekolah murid diajar menghapal
berdengung seperti lebah
lalu akhirnya menjadi sarjana memanggut.
Di rumah ibadah orang nerocos menghapal
dan di kampong menjadi pembenci
yang tangas membunuh dan membakar.
Para birokrat sakit tekanan darah
sibuk menghapal dan menjadi radio.

Baca Juga: Pelaku Penembakan 18 Siswa SD di Texas : Salvador Ramos Psikopat? Siapa Dia? Berikut Identitas Lengkap Ramos


Kenapa pembangunan tidak berarti kemajuan?
Kenapa kekayaan satu negara
membuahkan kemiskinan negara tetangganya?
Peradaban penumpukan tak bisa dipertahankan.
Lihatlah: kemacetan, polusi dan erosi!


Apa artinya tumpukan kekuasan
bila hidupmu penuh curiga
dan takut diburu dendam?
Apa artinya tumpukan kekayan
bila bau busuk kemiskinan
menerobos jendela kamar tidurmu?
Isolasi hanya menghasilkan kesendirian
tanpa keheningan
Luka orang lain adalah lukamu juga.
Sedangkan peradaban peredaran tak bisa dibina
tanpa berlakunya hak asasi.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Pidato Bahasa Jawa dengan Tema Pentingnya Menjaga Kebersihan di Lingkungan Kita Semu


Apa artinya kekayaan alam tanpa keunggulan daya manusia?
Bagaimana bisa digalang daya manusia
tanpa dibangkitkan kesadarannya
akan kedaulatan pribadi
terhadap alam
dan terhadap sesamanya?
Wajah-wajah yang capek
membayang di air selokan
dan juga di cangkir kopi para cukong
Bau kumuh dari mimpi yang kumal
menyebar di lorong-lorong pelacuran
dan juga di bursa saham.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Ceramah Khutbah Jumat LENGKAP TERBARU dengan Tema Sabar Atas Kesulitan Hidup

Sungguh.
Apa faedahnya kamu jaya di dalam kehidupan bila pada akhirnya kamu takut mati.
karena batinmu telah lama kamu hina?

Depok, 27 Desember 1989

***

Editor: Fery Murya Vandi

Tags

Terkini

Terpopuler