Tuban Bicara - Siapa yang tidak kenal dengan Andrea Hirata Seman Said Harun yang lahir di pulau Belitung pada tanggal 24 Oktober 1982.
Ia dikenal sebagai seorang penulis novel yang karyanya diangkat ke layar lebar teater musikal.
Andrea Hirata adalah lulusan S1 Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan studi S1 di UI, pria yang kini masih bekerja di kantor pusat PT Telkom ini mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi Master of Science di Université de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom.
Baca Juga: Puisi Asmaradana Karya Goenawan Muhammad
Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cumlaude.
Tesis itu telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia.
Buku itu telah beredar sebagai referensi Ilmiah.
Baca Juga: Puisi diberanda ini angin tak kedengaran lagi Karya Goenawan Muhammad
Namanya makin terkenal seiring kesuksesan novel pertamanya, LASKAR PELANGI. Novel tersebut kemudian jadi best seller.
Selain LASKAR PELANGI, ia juga menulis SANG PEMIMPI dan EDENSOR, serta MARYAMAH KARPOV.
Keempat novel tersebut tergabung dalam tetralogi.
Baca Juga: Puisi Barangkali telah ku seka namamu Karya Goenawan Muhammad
Walaupun sebenarnya Andrea Hirata tidak berniat untuk mempublikasikan novel atau mengirimkannya pada penerbit, Laskar pelangi tetap sampai pada penerbit.
Begitu banyak penghargaan yang Andrea Hirata terima. Beberapa di antaranya adalah penghargaan dari Khatulistiwa Literaly Award (KLA) pada tahun 2007, Aisyiyah Award, Paramadina Award, Netpac Critics Award, dan lain sebagainya.
Sukses dengan novel tetralogi, Andrea merambah dunia film. Novelnya yang pertama, telah diangkat ke layar lebar, dengan judul sama, LASKAR PELANGI pada 2008.
Baca Juga: Puisi Cerita untuk Mita Karya Goenawan Muhammad
Dengan menggandeng Riri Riza sebagai sutradara dan Mira Lesmana sebagai produser, film ini menjadi film yang paling fenomenal di 2008.
Dan jelang akhir tahun 2009, Andrea bersama Miles Films dan Mizan Production kembali merilis sekuelnya, SANG PEMIMPI.
Dia juga suka menulis puisi, beginilah diantara beberapa puisi karyanya.
Baca Juga: Puisi Asmaradana Karya Goenawan Muhammad
Puisi BULAN DI ATAS KOTA KECILKU YANG DITINGGALKAN ZAMAN
Orang-asing
Orang asing
Seseorang yang asing
Berdiri di dalam cermin
Tak kupercaya aku pada pandanganku
Begitu banyak cinta telah mengambil dariku
Aku kesepian
Aku kesepian di keramaian
Mengeluarkanmu dari ingatan
Bak menceraikan angin dari awan
Baca Juga: Puisi Asmaradana Karya Goenawan Muhammad
Takut
Takut
Aku sangat takut
Kehilangan seseorang yang tak pernah kumiliki
Gila, gila rasanya
Gila karena cemburu buta
Yang tersisa hanya kenangan
Saat kau meninggalkanku sendirian
Di bawah rembulan yang menyinari kota kecilku
yang ditinggalkan zaman
Sejauh yang dapat kukenang
Cinta tak pernah lagi datang
Bulan di atas kota kecilku yang ditinggalkan zaman
Bulan di atas kota kecilku yang ditinggalkan zaman
(dalam Padang Bulan)
Baca Juga: Puisi diberanda ini angin tak kedengaran lagi Karya Goenawan Muhammad
Demikian karya Puisi Andrea Herata, semoga bermanfaat bagi kita semua dan menjadi motivasi untuk belajar lebih baik lagi dalam menulis puisi.***