Puisi Catatan 1961 Tersisa Karya Sitor Situmorang

15 Februari 2021, 14:39 WIB
Ilustrasi puisi. /PIXABAY/Carola68

Tuban Bicara - Siapa yang tidak kenal dengan penulis handal dimasanya, dia adalah Sitor Situmorang Lahir 21 Oktober 1924 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Pendidikannya: HIS di Balige dan Sibolga, MULO di Tarutung, dan AMS di Jakarta. Ia memperdalam studi sinematografi di Los Angeles, California, Amerika Serikat (1956-1957).

Bermukim di Singapura (1942), Amsterdam (1950-1951), Paris (1952-1953). Sejak 1984 dia tinggal di Leiden dan Den Haag, Belanda.

Baca Juga: Puisi Lagu Gadis Itali Karya Sitor Situmorang

Dimasa kemerdekaan Indonesia, dia menjadi wartawan Suara Nasional (1945), Waspada (1947), Berita Nasional, dan Warta Dunia.

Dia pun pernah menjadi pegawai Jawatan Kebudayaan Departermen P&K, dosen Akademi Teater Nasional Indonesia, ketua Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (1959-1965), anggota Dewan Nasional, anggota Dewan Perancang Nasonal, anggota MPRS, dan anggota Badan Pertimbangan Ilmu Pengetahuan Departermen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (1961-1962).

Beberapa karya Bukun yang sudah diterbitkan: Pertempuran dan Salju di Paris (1956) kumpulan cerita pendek; mendapat Hadiah Sastra Nasional BMKN untuk prosa yang terbit tahun 1955-1956.

Baca Juga: Puisi Kristus di Medan Perang Karya Sitor Situmorang

Peta Perjalanan (1976) kumpulan sajak; mendapat Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta tahun 1978 untuk buku puisi yang terbit tahun 1976-1977.

Sitor menulis puisi, cerita pendek, esei, lakon dan menerjemahkan beberapa karya sastra asing. Dia pun menulis puisi dalam bahasa asing.

Beginilah beberapa karya Puisi Sitor Situmorang yang populer.

Baca Juga: Puisi Matinya Juara Judi Karya Sitor Situmorang

Puisi CATATAN 1961 TERSISA

di pelataran atas gerbang istana kaisar

wu pi phu – presiden negara –

deng xiao ping – sekjen partainya –

menerima para gubernur dan

tamu-tamu dari 6 benua

 Baca Juga: Puisi La Ronde Karya Sitor Situmorang

langit malam diterangi kembangapi

menggelegar seperti gemuruh pedang

1000 jengis khan dari padang udara

bergema sampai jauh di lautan

tentara mongol atau lasykar han?

sejarah terbalut kaligrafi sajak

di kaki patung raksasa mao –

tak mampu aku baca artinya

Baca Juga: Puisi Lagu Gadis Itali Karya Sitor Situmorang

di wajah tuan rumah

yang terbalut pekat malam

nampak lakon sekilas

percikan kembangapi

di langit yang bisu

Baca Juga: Puisi Kristus di Medan Perang Karya Sitor Situmorang

siapa penakluk, siapa yang ditaklukkan?

siapa pemenang, siapa yang dimenangkan?

- kelir berganti -

dalang, penonton, pengamat

samasama terbalut langit bisu

Demikian lah karya puisi sitor situmorang, semoga bermanfaat bagi kalian semua dan memberikan motivasi untuk selalu semangat menulis puisi.***

Editor: Edison T

Tags

Terkini

Terpopuler