Puisi Si Anak Hilang Karya Sitor Situmorang

13 Februari 2021, 18:49 WIB
Ilustrasi puisi. /PIXABAY/Carola68

Tuban Bicara - Siapa yang tidak kenal dengan penulis handal dimasanya, dia adalah Sitor Situmorang Lahir 21 Oktober 1924 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Pendidikannya: HIS di Balige dan Sibolga, MULO di Tarutung, dan AMS di Jakarta. Ia memperdalam studi sinematografi di Los Angeles, California, Amerika Serikat (1956-1957).

Bermukim di Singapura (1942), Amsterdam (1950-1951), Paris (1952-1953). Sejak 1984 dia tinggal di Leiden dan Den Haag, Belanda.

Baca Juga: Puisi Kaliurang Tengah Hari Karya Sitor Situmorang

Dimasa kemerdekaan Indonesia, dia menjadi wartawan Suara Nasional (1945), Waspada (1947), Berita Nasional, dan Warta Dunia. Dia pun pernah menjadi pegawai Jawatan Kebudayaan Departermen P&K, dosen Akademi Teater Nasional Indonesia, ketua Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (1959-1965), anggota Dewan Nasional, anggota Dewan Perancang Nasonal, anggota MPRS, dan anggota Badan Pertimbangan Ilmu Pengetahuan Departermen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (1961-1962).

Beberapa karya Bukun yang sudah diterbitkan: Pertempuran dan Salju di Paris (1956) kumpulan cerita pendek; mendapat Hadiah Sastra Nasional BMKN untuk prosa yang terbit tahun 1955-1956. Peta Perjalanan (1976) kumpulan sajak; mendapat Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta tahun 1978 untuk buku puisi yang terbit tahun 1976-1977.

Sitor menulis puisi, cerita pendek, esei, lakon dan menerjemahkan beberapa karya sastra asing. Dia pun menulis puisi dalam bahasa asing.

Baca Juga: Puisi Duka Karya Sitor Situmorang

Beginilah beberapa karya Puisi Sitor Situmorang yang populer.

Puisi SI ANAK HILANG

Pada terik tengah hari
Titik perahu timbul di danau
Ibu cemas ke pantai berlari
Menyambut anak lama ditunggu

Perahu titik menjadi nyata
Pandang berlinang air mata
Anak tiba dari rantau
Sebaik turun dipeluk ibu

Bapak duduk di pusat rumah
Seakan tak acuh menanti
Anak di sisi ibu gundah
- laki-laki layak menahan hati -

Baca Juga: Puisi Perhitungan Karya Sitor Situmorang

Anak disuruh duduk bercerita
Ayam disembelih nasi dimasak
Seluruh desa bertanya-tanya
Sudah beristri sudah beranak?

Si anak hilang kini kembali
Tak seorang dikenalnya lagi
Berapa kali panen sudah
Apa saja telah terjadi?

Seluruh desa bertanya-tanya
Sudah beranak sudah berapa?
Si anak hilang berdiam saja
Ia lebih hendak bertanya

Baca Juga: Puisi Lereng Merapi Karya Sitor Situmorang

Selesai makan ketika senja
Ibu menghampiri ingin disapa
Anak memandang ibu bertanya
Ingin tahu dingin Eropa

Anak diam mengenang lupa
Dingin Eropa musim kotanya
Ibu diam berhenti berkata
Tiada sesal hanya gembira

Malam tiba ibu tertidur
Bapak lama sudah mendengkur
Di pantai pasir berdesir gelombang
Tahu si anak tiada pulang
1955

Baca Juga: Puisi Kaliurang Tengah Hari Karya Sitor Situmorang

Demikian lah karya puisi sitor situmorang, semoga bermanfaat bagi kalian semua dan memberikan motivasi untuk selalu semangat menulis puisi.***

Editor: Edison T

Tags

Terkini

Terpopuler