Tuban Bicara - Siapa yang tidak kenal dengan penyair dan sastrawan terkenal Indonesia, dia Sapardi Djoko Damono seorang penulis produktif, terutama karya-karya puisi romantis yang memberikan semangat dalam kehidupan.
Dari setiap orang pasti memiliki perbedaan dalam menulis puisi, kalau Sapardi memiliki ciri khas tersendiri, dia menggunakan diksi yang sederhana, dan mengandung makna sangat mendalam.
Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia itu menulis puisi dalam beragam tema, tidak sedikit juga tentang cinta.
Baca Juga: Puisi Kupandang Kelam yang Merapat ke Sisi Kita Karya Sapardi Djoko Damono
Puisi cinta buah hasil karya Sapardi begitu romantis dan memiliki daya magis yang dapat menyentuh hati para pembaca.
Berikut ini beberapa puisi buah karya Sapardi Djoko Damono yang bisa kamu baca sambil menikmati kopi.
Puisi Dua Sajak Dibawah Satu Nama
(Supardi Djoko Damono)
I
darah tercecer di ladang itu. Siapa pula
binatang korban kali ini, saudara?
Lalu senyap pula. Berapa jaman telah menderita
semenjak Ia pun mengusir kita dari Sana
Baca Juga: Puisi Gerimis Jatuh Karya Sapardi Djoko Damono
awan-awan kecil mengenalnya kembali, serunya:
telah terbantai Abel, darahnya merintih kepada Bapa
(aku pada pihakmu, saudara, pandang ke muka
masih tajam bau darah itu. Kita ke dunia)
II
kalau Kau pun bernama Kesunyian, baiklah
tengah hari kita bertemu kembali sehabis
kubunuh anak itu. Di tengah ladang aku tinggal sendiri
bertahan menghadapi Matahari
dan Kau pun di sini. Pandanglah dua belah tanganku
berlumur darah saudaraku sendiri
pohon-pohon masih tegak, mereka pasti mengerti
dendam manusia yang setia tetapi tersisih ke tepi
Baca Juga: Puisi Lanskap Karya Sapardi Djoko Damono
benar. Telah kubunuh Abel, kepada siapa
tertumpu sakit hati alam, dendam pertama kemanusiaan
awan-awan di langit kan tetap berarak, angin senantiasa
menggugurkan daunan segala atas namamu: Kesunyian
Demikian itu puisi Sapardi Djoko Damono yang bisa kamu baca setiap waktu, semoga menginspirasi dan bermanfaat bagi hidupmu.***