Tuban Bicara - Saking banyaknya puisi yang ditulis oleh Soe Hok-Gie begitu sulit untuk mencari dari berbagai refrensi buku, ini ada beberapa puisi yang bisa kami kumpulkan
Ada kabar menyebutkan bahwa sajak dan puisi karya Soe Hok-Gie jumlahnya mencapai puluhan judul dan ada kabar yang menyebutkan pula sajak-sajak tersebut kini dalam proses penyusunan untuk dijadikan sebuah buku kecil.
Hal ini wajar karena Soe Hok-Gie memang akrab dengan berbagai penyair seperti Taufik Ismail, WS Rendra maupun Satyagraha Hoerip.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale (SMS), Promo Bulanan dari Shopee Bikin Belanja Bulanan Lebih Irit
Di sini kami hanya memberikan cuplikan beberapa judul puisi Soe Hok-Gie, sebagai berikut:
Puisi Mandalawangi—Pangrango
Sendja ini, ketika matahari turun
Ke dalam djurang-djurang mu
Aku datang kembali
ke dalam ribaanmu, di dalam sepimu
dan dalam dinginnya
walaupun setiap orang berbitjara
tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang tjinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku
aku tjinta padamu. Pangrango jang dingin dan sepi
sungaimu adalah njanjian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
tjintamu dan tjintaku adalah kebisuan semesta
Baca Juga: Puisi Hidup (Soe Hok-Gie, 5 Januari 1962)
malam itu ketika dingin dan kebisuan
menjelimuti Mandalawangi
kau datang kembali
dan bitjara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian.
Menghadapi jang tanda tanja
Tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar
Terimalah, dan hadapilah”
Dan antara ransel-ransel kosong
Dan api unggun jang membara
Aku terima itu semua
Melampaui batas-batas hutanmu.
Melampaui batas-batas djurangmu
Aku tjinta padamu Pangrango
Karena aku tjinta pada keberanian hidup.
Baca Juga: Puisi Pesan Karya Soe Hok Gie
Demikian lah karya puisi Soe Hok Gie, semoga bisa memberi semangat dan motivasi untuk kita semua.***