Puisi Aku Merindukanmu, O, Muhammadku Karya Gus Mus

24 Januari 2021, 13:33 WIB
Ilustrasi puisi. /Pixabay.com/Thought Catalog

Tuban Bicara - Siapa yang tidak kenal dengan Kyai satu ini, seorang penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim, dia telah memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan politik para ulama.

Ia kiyai yang bersahaja, bukan kiyai yang ambisius. Ia kiyai pembelajar bagi para ulama dan umat.

Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Puisi Aku tak akan Memperindah kata-kata Karya Gus Mus

KH Achmad Mustofa Bisri, akrab dipanggil Gus Mus, Lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944, dari keluarga santri.

Kakeknya, Kyai Mustofa Bisri adalah seorang ulama. Demikian pula ayahnya, KH Bisri Mustofa, yang tahun 1941 mendirikan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, adalah seorang ulama karismatik termasyur.

Ia dididik orangtuanya dengan keras apalagi jika menyangkut prinsip-prinsip agama.

Baca Juga: Puisi Andai Kata Karya Gus Mus

Namun, pendidikan dasar dan menengahnya terbilang kacau. Setamat sekolah dasar tahun 1956, ia melanjut ke sekolah tsanawiyah.

Baru setahun di tsanawiyah, ia keluar, lalu masuk Pesantren Lirboyo, Kediri selama dua tahun.

Kemudian pindah lagi ke Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Di Yogyakarta, ia diasuh oleh KH Ali Maksum selama hampur tiga tahun.

Baca Juga: Puisi Andai Kata Karya Gus Mus

Ia lalu kembali ke Rembang untuk mengaji langsung diasuh ayahnya.

Banyak karya puisi yang populer ditulisnya, sehingga para santri dan masyarakatnya memberikan gelar untuk dia seorang Kiai sekaligus Penyair, berikut ini karya puisi Gus Mus.

Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Sementara tangan-tangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan
Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Mencari-cari tangan
Lembut-wibawamu
Dari dada-dada tipis papan
Terus kudengar suara serutan
Derita mengiris berkepanjangan
Dan kepongahan tingkah-meningkah
Telingaku pun kutelengkan
Berharap sesekali mendengar
Merdu-menghibur suaramu

Baca Juga: Puisi Aku tak akan Memperindah kata-kata Karya Gus Mus

Puisi Aku Merindukanmu, O, Muhammadku

Aku merindukanmu, o. Muhammadku
Ribuan tangan gurita keserakahan
Menjulur-julur kesana kemari
Mencari mangsa memakan korban
Melilit bumi meretas harapan
Aku pun dengan sisa-sisa suaraku
Mencoba memanggil-manggilmu

O, Muhammadku, O, Muhammadku!

Dimana-mana sesama saudara
Saling cakar berebut benar
Sambil terus berbuat kesalahan
Qur’an dan sabdamu hanyalah kendaraan
Masing-masing mereka yang berkepentingan
Aku pun meninggalkan mereka
Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku

Baca Juga: Puisi Aku tak akan Memperindah kata-kata Karya Gus Mus

Aku merindukanmu, O, Muhammadku

Sekian banyak Abu jahal Abu Lahab
Menitis ke sekian banyak umatmu

O, Muhammadku – selawat dan salam bagimu –

bagaimana melawan gelombang kebodohan
Dan kecongkaan yang telah tergayakan
Bagaimana memerangi
Umat sendiri? O, Muhammadku

Aku merindukanmu, o, Muhammadku

Aku sungguh merindukanmu
Untuk ali jabbar dan usman awam

Baca Juga: Puisi Aku tak akan Memperindah kata-kata Karya Gus Mus

Demikin karya puisi Gus Mus, semoga bermanfaat bagi kalian semua dan menambah semangat untuk menulis puisi.***

Editor: Edison T

Tags

Terkini

Terpopuler