Puisi Bayang Kahlil Gibran

20 Januari 2021, 20:16 WIB
ILUSTRASI puisi. /Pixabay/ Oldiefan/

Tuban Bicara - Kahlil Gibran adalah seorang sastrawan yang lahir di Lebanon pada 6 Januari 1883 dan meninggal di New York City, Amerika Serikat, 10 April 1931 pada umur 48 tahun.

Dia adalah seorang seniman, penyair dan penulis yang mempunyai aliran romantik yang memadukan budaya timur dan barat.

Karyanya sudah banyak terkenal di berbagai belahan dunia dan karya yang paling populer adalah bukunya yang berjudul The Prophet.

Baca Juga: Puisi Ku Ingin tahu Siapa Karya Kahlil Gibran

Pada masa masih kecil Kahlil Gibran tinggal di Bsharri bersama dengan kedua orang tuanya dan kedua saudara perempuannya.

Daerah yang ia tinggali itu terkenal dengan daerah yang sering tertimpa bencana alam yang terus melanda yang kelak akan menginspirasi Kahlil Gibran untuk membuat karya karya mengenai alam.

Hingga pada umur 10 tahun Kahlil Gibran bersama keluarganya pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat karena kesuitan ekonomi di Lebanon.

Baca Juga: Puisi Lagu Ombak Karya Kahlil Gibran

Di Amerika ia mulai belajar seni dan memulai karier sastra. Ia bersekolah umum di Boston.

Dua tahun bersekolah di sana bakat kesastraan dan melukisnya mulai menonjol sejak bersekolah di sekolah umum di Boston pada tahun 1895-1897.

Beginilah Karya Puisi Kahlil Gibran yang bisa kamu baca dengan waktu santai sembari menikmati secangkir kopi.

Baca Juga: Puisi Mimpi Karya Kahlil Gibran

Puisi Bayang
(Kahlil Gibran)

Setiap langkah ku ada dia..

Mengikuti di belakang punggungnya. .

Gelap dan tak terlihat..

Kasat mata..


Terdiam kala banyak yang membicarakannya. .

Seakan tak seorang pun memandang kearah ku..

Sibuk mengagumi pesonanya..

Sibuk meminta senyumannya. .


Akulah sang tak terlihat..

Saat dia berada di dekat ku..

Baca Juga: Puisi Dua Keinginan Karya Kahlil Gibran
Akulah sang gelap..

Dibalik wajah cerah nya..

Akulah sang kasat mata..

Ada namun seakan tak ada..

Akulah sang bayang..

Sesuatu yang tak dianggap ada..


menunggu

Hari terhitung minggu

Minggu pun menjadi bulan..

Pagi ku mengingat mu

Malam ku mengenangmu

Baca Juga: Puisi Dua Keinginan Karya Kahlil Gibran
Tetap saja semua sama

Sejak kau pergi..

Ku masih saja menanti mu

Hingga kau kembali

Dan takkan tinggalkan ku lagi..

Entah kapan..


Menunggu mu masih..

Setia tetap ku janji..

Hingga ku dapat kau kembali..

Bersama jalani hari..

Baca Juga: Puisi Dua Keinginan Karya Kahlil Gibran

Dengan karya Puisi tersebut, semoga kamu termotivatis untuk semangat menulis dan memberikan semangat untuk kehidupan.***

Editor: Edison T

Tags

Terkini

Terpopuler