Tatkala Islam datang, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendapati masyarakat kota Mekkah beragama paganisme. Mereka menyembah patung/ berhala. Meskipun mereka meyakini bahwasanya itu bisa mendekatkan diri mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Ceramah Khutbah Jumat LENGKAP TERBARU dengan Tema Sabar Atas Kesulitan Hidup
Dalam masalah sosial budaya, mereka memiliki dua kasta. Ada orang-orang merdeka dan ada kaum budak. Mereka sangat zalim kepada orang-orang yang lemah/ tidak berdaya.
Dari sisi peradaban, mereka juga telah mempunyai peradaban. Bahkan bukan sekedar peradaban ringan. Peradabannya adalah peradaban internasional. Tatkala mereka sudah mampu berdagang sampai ke Negeri Yaman hingga Syam yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya,
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ, إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ
“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.” (QS. Quraisy 106 : 1-2)
Dua Konsep Islam
Ketika Islam datang, dibawa oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam yang mengemban risalah langit, maka beliau merubah itu semua. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merubah itu semua dengan dua konsep utama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى
“supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang.” (QS. Ibrahim 14 : 1)