"(Impor beras) ini jelas sangat merugikan petani yang kebanyakan, terus terang, warga Nahdliyin. Begitu ada berita bahwa pemerintah Indonesia akan MoU dengan pemerintah Thailand, langsung harga beras turun sampai 300-350 rupiah. Para petani nangis akibat berita, belum terjadi impor, itu sudah merasakan dampaknya negatif," jelas Kiai Said.
Selain itu, Kiai Said mengungkapkan bahwa sebagian besar petani di Indonesia adalah warga Nahdliyin.
Sehingga apabila impor beras ini tetap dijalankan, tentu tidak hanya melukai petani saja, melainkan juga NU.
***