Baik pekerjaan di dalam maupun luar negeri, serta menjadi jembatan penghubung bagi perusahaan yang membutuhkan pekerja.
"Pemerintah melalui Kemnaker terus berupaya menekan angka pengangguran," ujar Suhartono.
Ia juga menambahkan, karena itu keterlibatan aktif dari pengantar kerja itu diharapkan berdampak pada pengurangan angka pengangguran dan memperluas kesempatan kerja.
Suhartono mengungkapkan bahwa saat ini jumlah pegawai fungsional pengantar kerja tercatat sebanyak 430 orang, seperti Tuban Bicara dikutip dari Pikiran-Rakyat.
Dengan 82 orang di antaranya bertugas di Kantor Pusat Kemnaker, kemudian 57 orang di BP2MI, dan sisanya, tersebar di dinas provinsi, kabupaten dan kota.
Selain itu, Dirjen Binapenta dan PKK itu mengatakan bahwa pengantar kerja dituntut untuk memanfaatkan kemajuan teknologi digital dalam melaksanakan tugasnya.
"Kita harapkan dengan jumlah pengantar kerja yang ada dapat maksimalkan perannya. Pengantar kerja pun dituntut untuk melaksanakan tugasnya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital saat ini," tuturnya.
Suhartono juga menyebut dalam upaya menurunkan angka pengangguran, pengantar kerja harus memaksimalkan aplikasi berbasis web yang tersedia, yakni Sisnaker yang bisa dibuka di laman resmi kemnaker.go.id.