Rocky Gerung Sebut Kasus Habib Rizieq Karena Ia Oposisi: Ini Cara Berpikir yang Mestinya Dikuliti

- 15 Januari 2021, 21:27 WIB
Rocky Gerung.*
Rocky Gerung.* /instagram.com/rocky_gerung_official/.*/instagram.com/rocky_gerung_official

Tuban Bicara - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi soal Habib Rizieq Shihab yang dilimpahi dengan status tersangka dari berbagai kasus serta perihal pemblokiran rekening keluarga Habib Rizieq dan mereka yang dianggap berhubungan dengan pemerintah.

Rocky Gerung mengatakan kalau kesalahan dari Habib Rizieq itu hanya satu yaitu tidak mau disogok dengan uang dan juga jabatan.

"Saya kira kesalahan dia cuma satu, dia itu tidak mau disogok oleh uang dan tidak mau disogok oleh jabatan. Cuma itu kasusnya," kata Rocky Gerung, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Forum News Network pada Jumat, 15 Januari 2021.

Baca Juga: KERAS! Aziz Yanuar Desak Raffi dan Ahok Diproses Hukum, Rocky Gerung: Publik Sudah Terlalu Cerdas

Dia melanjutkan, kalau karena hal itu maka dicari-cari kasus yang bisa ditempelkan ke Habib Rizieq.

Rocky Gerung mengatakan bahwa sebetulnya jika membaca dari awal maka akan mudah untuk membuat algoritma dari bahasa yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Dia menyatakan kalau bahasa Presiden Joko Widodo (Jokowi) kadang kala hanya menggunakan satu bahasa tubuh, yaitu bahasa isyarat, mengaktifkan seluruh aparatnya untuk mengusir Habib Rizieq.

Baca Juga: PEDAS! Tak Hanya Rocky Gerung, Refly Harun Juga Ikut Komentari Politisi PDIP yang Ogah Divaksinasi

"Sebetulnya Habib Rizieq dijadikan musuh bersama sebetulnya tuh, dan tentu potensial Habib Rizieq untuk memimpin oposisi karena memang tidak ada oposisi," ucapnya.

Jadi, dia melanjutkan, pengertian-pengertian lama tentang adanya dukungan dana serta penggalangan massa itu dinilainya sebagai cara berpikir orde baru zaman dulu.

Rocky Gerung menceritakan kalau dia mengingat petisi 50 yang anti-presiden saat itu yaitu Soeharto.

Baca Juga: Rocky Gerung Sentil Sri Mulyani yang Curhat ke IMF: Uang untuk Rakyat Malah Tiba di PDI Perjuangan

"Dipimpin oleh Ali Sadikin, itu dihentikan secara perdata artinya dia tidak boleh berbisnis. Tidak ada satupun pengusaha yang ingin dekat dengan anggota petisi 50 itu. Jadi sialnya begitu, kita jadi terbawa dalam suasana seperti itu," ujar Rocky Gerung.

Dia menjelaskan bahwa artinya adalah dianggap memiliki uang untuk kegiatan teroris, yang masuk ke akun rekening Habib Rizieq, menantunya, atau akun rekening anggota Front Pembela Islam (FPI) lainnya.

Menurutnya, itu merupakan cara berpikir yang seharusnya dikuliti.

Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut APBN Indonesia Bisa Ludes karena Utang, Rocky Gerung: Itu yang Selalu Disepelekan

"Ini kan cara berpikir yang mestinya dikuliti, itu kaya otak kekuasaan itu kemasukan hewan sehingga ada yang menggelitik kepalanya, semuanya mau diberantas," kata Rocky.

Dia mempertanyakan untuk apa memberantas pikiran, menghalangi hak perdata seseorang, dan memblokir rekening yang mungkin saja tersimpan uang untuk kehidupan sehari-hari para anggota FPI itu.

Rocky Gerung juga menanggapi soal salah satu media yang mengatakan pembubaran FPI adalah keinginan dari Jokowi.

Baca Juga: Rocky gerung Sentil Ungkapan Mahfud MD Soal Rencana Gencar Polisi Siber di 2021: Indikasi Kepanikan

"Saya duga begitu, karena Mahfud MD yang terus-menerus mengucapkan ancaman dan permusuhan itu bahasa tubuhnya kaya ada yang kaku," katanya.

Rocky Gerung mengatakan bahwa gestur tubuh Menteri Polhukam tersebut secara intelektual seperti mengatakan untuk apa memusuhi orang yang berbeda pendapat.

Dia berpendapat kalau itu karena adanya perintah dari atasan.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Tak Mungkin Batalkan Jatah di Kemensos: Risma Juga PDIP Kan Jadi Curiga

"Maka dia tampil sebagai tukang pukul Habib Rizieq di depan pers. Itu memperburuk cara kita beradaptasi dengan keadaan yang ruwet sekarang ini. Jadi mentargetkan Habib Rizieq itu betul-betul kekonyolan," ujarnya.

Karena Rocky Gerung menilai Habib Rizieq tidak mempunyai partai, jadi dia tidak bisa melakukan apa-apa. 

Jika memang Habib Rizieq ingin membuat negara Islam tetapi tidak memiliki partai lantas memakai kendaraan apa, juga jika ingin menjadi teroris harus membeli senjata.

Baca Juga: ILC Ditutup! Rocky Gerung Tanggapi Pengumuman Karni Ilyas: Karena Istana Takut

Sementara dalam AD/ART organisasi FPI bahkan tidak boleh lakukan kekerasan.

"Tapi nanti ada contoh beberapa anggota, namun secara formal secara normatif tidak ada di situ dinyatakan sebagai organisasi kekerasan apalagi organisasi teroris," ucapnya.

Rocky Gerung menuturkan kecurigaan itu didasari oleh kebencian politik, karena secara fakta jika ada teroris maka semua pihak berupaya untuk menangkap teroris Petamburan, dan masalah selesai sampai di situ.

Baca Juga: Selalu Kritik Pemerintah, Tiba-tiba Rocky Gerung Apresiasi Jokowi Karena Ini

Walaupun misal teroris itu hendak sembunyi-sembunyi atau bergegas, dia menilai negara tidak memiliki alasan untuk membatalkan hak perdata dari para mantan anggota FPI, terutama infrastruktur ekonominya atau pekerjaan.

Bahkan, dia mengungkapkan, mungkin beberapa orang sudah dipecat karena menjadi anggota FPI.

Dia mengatakan yang terjadi sekarang adalah kematian perdata selain kematian fisik dari enam anggota laskar FPI.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 15 Januari 2021 Malam Ini: Apa Yang Diinginkan? Andin Berlatih Bela Diri

Dituturkannya bahwa hak perdata dikunci oleh kekuasaan sehingga kehidupan ekonomi dan sosial mereka terbengkalai, sebagaimana dikabarkan dalam artikel Sebut Kasus Habib Rizieq Karena Ia Oposisi, Rocky Gerung: Ini Cara Berpikir yang Mestinya Dikuliti.

"Inilah pelanggaran HAM yang sesungguhnya negara intervensi untuk menghalangi orang berpikir, negara intervensi untuk orang memiliki rekening, kan gila tuh," kata Rocky.***

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

x