Desak Kapolda untuk Tangkap Oknum-oknum Polisi 'Nakal', Amien Rais: Jokowi You Know What To Do

- 10 Januari 2021, 07:57 WIB
Amien Rais desak Jokowi untuk memerintahkan Kapolda Metro Jaya menangkap oknum-oknum polisi bejat.
Amien Rais desak Jokowi untuk memerintahkan Kapolda Metro Jaya menangkap oknum-oknum polisi bejat. /YouTube Amien Rais

Tuban Bicara - Ketua Umum Partai Ummat Amien Rais turut menyoroti hasil penyelidikan Komnas HAM terkait penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di tol Jakarta-Cikampek pada Desember 2020 lalu.

Ketua Tim Penyelidikan dan Pemantauan Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers yang dilaksanakan secara daring di Jakarta, Jumat, 8 Januari 2021 mengatakan adanya extra judicial killing terhadap empat anggota laskar FPI.

"Empat orang lainnya dibawa polisi, kemudian diduga ditembak mati dalam mobil petugas saat dalam perjalanan dari km 50 menuju Markas Polda Metro Jaya," kata Choirul Anam.

Baca Juga: Keras! Setuju Pendapat Hamdan Zoelva soal FPI, Fadli Zon Sentil Mahfud MD: Bagaimana Pak?

Menanggapi hal tersebut, Amien Rais mengatakan bahwa informasi hasil penyelidikan Komnas HAM memberikan harapan kepada masyarakat adanya penegakan keadilan.

"Informasi yang membuka harapan kita semua bahwa InsyaAllah pembunuhan enam laskar FPI itu tidak mungkin ditutupi lagi karena Komnas HAM sudah sangat tegas mengatakan pembunuhan terhadap at least empat laskar FPI itu pembunuhan yang tidak dibenarkan secara hukum," kata Amien Rais.

Atas dasar tersebut, Amien Rais meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk segera menggelar konferensi pers terkait hasil penyelidikan Komnas HAM.

Baca Juga: Pakar Hukum Duga Pembubaran FPI karena Ahok Kalah, Begini Penjelasan Refly Harun

"Saya kira Kapolda Metro Jaya harus segera dimintai keterangan dan langsung mengadakan konferensi pers yang isinya apakah ada keterlibatan Pak Kapolda, langsung atau tidak langsung, secara jujur, jantan, tegas, berani, dan semeyakinkan mungkin," tutur Amien Rais.

Konferensi pers tersebut, lanjut Amien Rais, digelar dalam upaya untuk menghilangkan tuduhan dan opini yang beredar di masyarakat bahwa adanya keterlibatan Irjen Fadil Imran dalam kasus penembakan enam laskar FPI.

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x