Usia ke-58 tahun, RSUP Fatmawati Lakukan Operasi Bedah Jantung Pertama

- 15 Desember 2020, 19:30 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, pada keterangan pers yang diselenggaran Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin 7 Desember 2020.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, pada keterangan pers yang diselenggaran Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin 7 Desember 2020. /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Humas KPCPEN

Tuban Bicara - RSUP Fatmawati telah mewujudkan cita-citanya dengan melakukan operasi bedah jantung pertama pada tanggal 5 Desember 2020.

Diusianya yang ke-58 Tahun, RSUP Fatmawati melakukan Operasi jantung di Ruang Bedah Sentral lantai 6 RSUP Fatmawati dan dilakukan oleh Tim Bedah Jantung dari RSPJN Harapan Kita dan Tim Bedah Jantung dari RSUP Fatmawati, dengan operator dr. Ahmad Faisal, Sp.BTKV, dr. Rugun Tobing, Sp.BTKV dan dr. Widya, SpBTKV (Tim Bedah Jantung dari RSUP Fatmawati). Operasi disupervisi oleh dr. Budi Rahmat, Sp.BTKV (Tim Bedah Jantung dari RSPJN Harapan Kita).

Dilansir tubanbicara dari laman resmi kemkes.go.id, (15/12), dijelaskan kasus pertama adalah pasien anak perempuan usia 5 tahun, berat badan 12 kilogram, dengan diagnosa pre operasi ASD (Atrial Septal Defect) sekundum, ukuran defek 12 mm dengan rim posterior yang minimal.

Operasi dimulai pukul 08:02 WIB. Operasi selesai tanpa penyulit dan pasien dipindahkan ke ruang Mini ICU pukul 12:18 WIB dengan CPB time 35 menit dan aortic cross clamp time 14 menit.

Baca Juga: Karni Ilyas Bongkar Alasan ILC Berhenti Tayang, Ada Apa?

Selama di Ruang Mini ICU, fase pemulihan cukup singkat dan anak mulai stabil tanpa bantuan alat mesin bantu napas 24 jam pasca operasi, dan pemulihan lanjutan dilaksanakan di Ruang HCU sejak hari Senin tanggal 7 Desember 2020 pukul 08:20 WIB dan pasien setelah dirawat 5 hari diizinkan untuk pulang.

Kasus kedua adalah bayi laki-laki, usia 1 tahun 4 bulan, berat badan 7,2 kilogram, dengan diagnosa pre operasi VSD (Ventricular Septal Defect) perimembran outlet, prolaps RCC dari Aortic valve dan gizi kurang.

Operasi dimulai pukul 12.55 WIB. Operasi selesai tanpa penyulit dan pasien dipindahkan ke ruang Mini ICU pukul 17:20 WIB dengan CPB time 63 menit dan aortic cross clamp time 21 menit, dimana didapatkan VSD sesuai diagnosis awal dengan varian PDA (Patent Ductus Arteriosus) kecil.

Baca Juga: Menkes Terawan: Ingat Transparansi, Jangan Coba-Coba Lakukan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme

Dilakukan VSD closure dan PDA ligasi sekaligus. Fase pemulihan pada pasien kedua ini cukup singkat dan anak mulai stabil tanpa bantuan alat mesin bantu nafas 7 jam pasca operasi, dan pemulihan lanjutan dilaksanakan di Ruang HCU Senin tanggal 7 Desember 2020 pukul 08:20 WIB dan pasien setelah dirawat 5 hari diizinkan untuk pulang.

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Kemkes.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x