Ajak Belajar dari Pengalaman, Ridwan Kamil: Kami Sepakat Tak Izinkan Perayaan Tahun Baru 2021

- 14 Desember 2020, 20:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan laporan terkait perkembangan COVID-19, dari Gedung Sate, Kota Bandung, Senin  14 Desember 2020.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan laporan terkait perkembangan COVID-19, dari Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 14 Desember 2020. /Humas Jabar/Yogi P

Tuban Bicara - Masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (Kang Emil) menyatakan bahwa Jawa Barat tidak akan memberi izin pihak yang ingin membuat perayaan pergantian tahun.

Bukan tanpa alasan, kata dia, hal tersebut dilakukan sebagai upaya menekan terjadinya kontak penyebaran Covid-19 dan meluasnya potensi keramaian pada saat perayaan.

"Jabar tidak mengizinkan perayaan tahun baru. Pemerintah Provinsi Jabar bersama Komite Penanggulangan Covid-19 bersepakat tidak mengizinkan perayaan tahun baru yang punya potensi keriuhan keramaian yang membahayakan," tutur Ridwan Kamil, seperti dikutip Tuban Bicara dari Pkiranrakyat-Bekasi.com, Senin, 14 Desember 2020.

Baca Juga: Soal Fadli Zon yang Getol Bela HRS, Dewan Pakar PKPI: Bisa Jadi Untuk Jatuhkan Prabowo

Pengetatan juga direncanakan untuk para wisatawan yang akan memiliki rencana berlibur di sejumlah daerah wisata di Jawa Barat, seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat ataupun Pantai Pangandaran.

Pemprov dalam wacananya akan mewajibkan wisatawan untuk memiliki bukti hasil tes cepat Covid-19 antigen. Meski begitu hal ini, dikatakan akan didiskusikan terlebih dahulu.

"Ada wacana persiapan, pengunjung yang datang ke zona pariwisata Kota Bandung, KBB, Pangandaran pada libur panjang wajib menyertakan bukti rapid antigen. Kalau ke Bali harus dengan PCR, begitu kesepakatannya," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Jusuf Kalla Bongkar Rizieq Pernah Tawari Dukungan dengan Syarat, JK: Saya Tersinggung

"Jabar yang tidak terlalu berbasis penerbangan akan coba diskusikan cukup dengan bukti rapid test antigen," sambungnya.

Hal ini menurutnya menjadi penting untuk dipertimbangkan, setelah melihat berbagai aktivitas liburan yang dinilai dapat mendorong meningkatnya kasus Covid-19 dengan cukup signifikan.

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: pikiranrakyat-bekasi.com


Tags

Terkait

Terkini

x