Mendagri Minta Tidak Ada Kerumunan Jelang Pemungutan Suara Pilkada 2020

- 8 Desember 2020, 19:40 WIB
Rapat Koordinasi Kesiapan Tahapan Pemungutan Suara Pilkada Serentak di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri
Rapat Koordinasi Kesiapan Tahapan Pemungutan Suara Pilkada Serentak di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri /Humas Kemendagri/

 

Tuban Bicara - Menjelang pelaksanaan pemungutan surat Pilkada Serentak Tahun 2020. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta tidak ada kerumunan.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapan Tahapan Pemungutan Suara Pilkada Serentak Tanggal 9 Desember 2020 di Sasana Bhakti Praja Gedung C Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/20).

“Kalau memang semua hadir (pemilih) itu ada 100,3 juta (pemilih), kalau 100% hadir, dan kemudian pemungutan suara ini sudah diatur oleh KPU mengenai mekanismenya untuk tidak terjadi kerumunan, di antaranya adalah membuat jadwal yang hadir, dan kemudian Peraturan KPU sudah menetapkan maksimal 500 pemilih per TPS, juga sudah diatur,” Kata Tito.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Pasca Covid-19, Menkeu Dorong Modal Swasta Investasi di Indonesia

Mendagri Tito menambahkan, dengan pemantapan pelaksanaan pencoblosan surat suara pada Pilkada, diharapkan terbangun sebuah persepsi yang sama dalam pelaksanaan dan pengaturan protokol kesehatan di lapangan, terutama terkait dengan kerumunan.

“Kita sebentar lagi, besok, akan menghadapi hari yang sangat penting, yaitu hari puncak, ada pemungutan suara, kemudian ada perhitungan suara, ada rekapitulasi dari hasil perhitungan suara dan setelah itu diikuti dengan penetapan paslon terpilih, masih ada tahapan lain di antaranya sengketa, gugatan, dan kemudian terakhir nanti ada pelantikan, tapi yang berturut-turut memerlukan perhatian kita semua adalah pada saat pemungutan suara besok,” imbuhnya. Dikutip Tuban Bicara dari laman resmi kemendagri.go.id. Selasa, (08/12).

Baca Juga: Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Rilis Buku Covid-19: Catatan Linimasa Para Analis Muda

Mendagri Tito juga berharap kepada semua masyarakat, penyelenggara dan kontestan pada 9 Desember 2020 menjadi momentum pemilihan pemimpin yang kredibel dengan legitimasi kuat hasil pilihan rakyat, melalui mekanisme pemungutan suara dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Karena rapat ini diikuti juga oleh aparat keamanan, aparat pengawas, maka kita menyamakan persepsi untuk kesiapan kita menghadapi hari besok, kemudian ada kegiatan perhitungan suara dan juga ada rekapitulasi,” terangnya.

Editor: Imam Sarozi

Sumber: Kemendagri.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x