Tiba-Tiba Elektabilitasnya Meroket 2 Kali Lipat, Begini Kata Kang Ridwan Kamil

15 Maret 2021, 21:13 WIB
Ridwan Kamil akan menggandeng EO Hingga Wedding Organizer untuk percepat vaksinasi di Jawa Barat. /Dok. Humas Jabar

Tuban Bicara - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tanggapi datar meningkatnya elektabilitas dirinya pada bursa calon presiden 2024 yang dimunculkan oleh salah satu lembaga survei pada pekan ini.

Ridwan Kamil bercokol pada peringkat dua di bawah Prabowo Subianto dan di atas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Terus terang, saya itu tidak mengkoordinasikan macam-macam. Jadi teman-teman juga bisa melihat ya, saya kerja fokus membereskan urusan pemerintahan, buzzer ge teu aya (buzzer juga ga ada)," kata Ridwan Kamil dalam jumpa pers di Mapolda Jawa Barat, Senin 15 Maret 2021.

Baca Juga: Akan Bubarkan Pendukung Rizieq Shihab yang Tak Patuhi Prokes di Sidang Perdana Besok, Begini Penjelasan Polisi

Meskipun ada kenaikan, Ridwan Kamil mengaku bersyukur. Dia pun menegaskan hasil survei bukanlah acuan yang mutlak karena sewaktu-waktu bisa berubah.

"Jadi kalau ada kenaikan ya saya syukuri tapi hidup ini bekerja bukan rangka untuk ada poin elektabilitas atau tidak dan urusan 2024 juga tidak matematis ya," kata dia.

"Sekarang tinggi terus nanti berjodoh (kita tidak tahu). Hasil survei membuktikan tidak selalu begitu yang penting mah kerja fokus saya ingin melihat Covid-19 ini beres baru ngomong yang lain-lain," ucap dia menambahkan. 

Baca Juga: Polisi Amankan Pemuda yang Mengolok-olok Gibran Rakabuming Raka di Instagram

Sebelumnya, Elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada bursa calon presiden 2024 kembali meroket.

Elektabilitas Ridwan meningkat dua kali lipat setelah sempat bercokol pada angka 7-8 persen pada November 2020 lalu.

Namun pada hasil survei Maret tahun 2021 ini, posisi elektabilitas Gubernur Jawa Barat itu moncer ke peringkat kedua dengan raihan 14,1 persen.

Baca Juga: Jokowi Akui Tak Minat Soal Isu Masa Jabatan Presiden Tiga Periode

Ridwan Kamil berada dalam tiga besar bersama Prabowo Subianto dengan angka 20,4 peren di peringkat pertama dan Ganjar Pranowo di peringkat ketiga dengan raihan 13,5 persen responden hasil penelitian IndEX Research yang dilakukan pada pada 25 Februari-5 Maret 2021 dengan melibatkan 1.200 responden perwakilan seluruh provinsi di Indonesia.

Peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan mengatakan, fenomena survei pada Ridwan Kamil cukup menarik mengingat pada hasil survei bulan Mei dan November 2020 lalu, elektabilitas Ridwan Kamil hanya berkisar di angka 7-8 persen.

"Ada kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil dari survei pada November lalu. Hal itu salah satunya dipengaruhi beberapa kebijakannya sebagai gubernur Jawa Barat. Pak Ridwan Kamil ini relatif stabil, tapi memang ada kenaikan dia dibandingkan dari survei kami pada November 2020 lalu," ujar Hendri saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon seluler, Senin 15 Maret 2021.

Baca Juga: Jokowi: Tanggapi Soal Isu Masa Jabatan Presiden Tiga Periode, Jokowi Akui Tak Minat

"Kenaikannya lumayan signifikan. Ini dipengaruhi kebijakan di daerahnya, itu asumsi kami karena itu tidak masuk dalam instrumen pertanyaan kami," ujar dia melanjutkan.

 Selain itu, kata Hendri, kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil turut dipicu aktivitas politiknya yang relatif tak berdinamika.

Menurut Hendri, tingkat elektabilitas dan popularitas kandidat Capres 2024 dari kalangan kepala daerah punya fenomena yang hampir serupa.

Baca Juga: Dirumorkan Pindah Ke Barcelona, Begini Tanggapan Aguero Penyerang Man City

Karena itu, lanjut dia, penting bagi kepala daerah untuk tetap menjaga popularitas dan elektabilitasnya dengan prestasi dan kinerja.

"Kalau kepala daerah yang elektabilitasnya relatif stabil ini karena program yang sudah dilakukan. Tapi ini masih lama waktunya, memang dibutuhkan menjaga agar mereka punya ruang pemberitaan positif. Karena kalau negatif, popularitas tidak ekuivalen dengan elektabilitas. Ada kan yang dikenal tapi tidak disukai dan dipilih. Termasuk menjaga prestasi," ujarnya.

Dia menambahkan, salah satu fenomena menarik lainnya yakni kenaikan elektabilitas dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merangsek naik ke posisi empat (7 persen).

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Dewa 19 Tak Akan Ada Cinta yang Lain dengan Kunci Gitar C

Kasus kudeta Partai Demokrat, kata Hendri, membuat elektabilitas AHY naik.

"Contoh Kasus AHY kalau ada kasus tertentu popularitas dia ekuivalen dengan elektabilitas. Sebelum ada kasus kudeta dia relatif di bawah," ucapnya.

Selain itu, pada penelitian tersebut mengungkapkan, setahun pandemi Covid-19, tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Jokowi meningkat. Publik melihat Presiden Jokowi bekerja keras mengatasi pandemi dan berupaya memulihkan perekonomian.

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Dewa 19 Kirana dengan Kunci Gitar C

Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranowo mantap sebagai top three capres 2024, dibayangi AHY yang tembus ke 4 besar. Kesan AHY sebagai figur yang dizalimi tampaknya mendulang simpati dari publik.

Moeldoko yang mengkudeta kepemimpinan Demokrat hanya mampu meraih elektabilitas di bawah 196.

Demokrat, PKS, dan PSI mendulang dukungan di tengah turunnya elektabilitas partai partai politik. Di kubu oposisi, Demokrat dan PKS mengancam posisi partai partai utama pemerintah (PDIP, Gerindra, dan Golkar).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus 16 Maret 2021 Untuk Besok, Nampaknya Kesulitan Memahami Pasangan

Dengan faktor Utama AHY, Demokrat menuai kenaikan elektabilitas, sehingga tampaknya kubu pemerintah memandang serius posisi Demokrat.

Aksi kubu Moeldoko yang berasal dari lingkaran istana di Kantor Staf Presiden (KSP) dengan menggelar KLB Demokrat ditengarai bagian dari upaya menjinakkan oposisi.

Survei tersebut melibatkan warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dengan jumlah sampel 1.200 responden, mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Dewa 19 Tak Akan Ada Cinta yang Lain dengan Kunci Gitar C

Pengambilan sampel dilakukan secara acak terhadap responden survei sebelumnya yang dilakukan sejak 2018.

Pengambilan data dilakukan oleh enumerator terlatih melalui telepon, dibantu dengan kuesioner.

Sebagai kontrol kualitas, dilakukan dengan pengecekan ulang (spotcheck) terhadap 20 persen total sampel.

Baca Juga: Ronaldo Hatrick! Pele Ucapkan Selamat Sebab Telah Melampaui Rekornya

Pengambilan data dilakukan pada 25 Februari- 5 Maret 2021 “Y Margin error kurang lebih 2,9 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. sebagaimana dikabarkan dalam artikel Tiba-Tiba Elektabilitasnya Meroket di Bawah Prabowo Subianto, Ridwan Kamil: Buzzer Juga Ga Ada

 ***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler