Taufik Rendusara Sebut Nazaruddin Bagi-bagi Uang ke Peserta KLB: Harus Ada Tindak Lanjut KPK!

13 Maret 2021, 19:46 WIB
Politikus Partai Demokrat, Taufik Rendusara menyoroti aksi bagi-bagi uang yang dilakukan Nazaruddin kepada seluruh peserta KLB. /Twitter.com/@TRendusara/

Tuban Bicara - Politikus Partai Demokrat Taufik Rendusara menyoroti aksi bagi-bagi uang sebesar Rp5 Juta yang dilakukan oleh Nazaruddin kepada seluruh peserta Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara pada Jumat, 5 Maret 2021 lalu.

Taufik Rendusara menilai, apa yang telah dilakukan Nazaruddin itu adalah bentuk money politic, yang merupakan kejahatan serius dalam kehidupan demokrasi.

"Mantan napi koruptor, M Nazaruddin, sering kali disebut-sebut sebagai orang yang membiayai KLB abal-abal di Deli Serdang, Sumut dengan membagi-bagikan uang. Money politic itu kejahatan serius dalam demokrasi. Kita ini bangsa apa?," kata Taufik Rendusara, yang dikutip  dari cuitan Twitter @Trendusara, Sabtu, 13 Maret 2021.

Baca Juga: Sebut Megawati Terlibat Kudeta Partai Demokrat, Ruhut Sitompul ke Refly Harun: Sebentar Lagi Masuk RSJ

Taufik Rendusara lantas mempertanyakan dari mana asal uang yang dibagikan Nazaruddin tersebut, dan meminta KPK untuk menindak lanjuti pengakuan para peserta KLB.

"Apalagi sudah ada pengakuan dari peserta KLB abal-abal telah menerima uang. Jika benar uang tersebut dari mantan koruptor Nazaruddin harus ada tindak lanjut dari @KPK_RI, sumbernya dari mana," kata Taufik Rendusara.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar 3 Juta Penduduk Inggris Beramai-ramai Masuk Agama Islam, Simak Ulasannya!

Menurutnya, apabila uang Nazaruddin tersebut berasal dari sisa uang hasil korupsi yang dilakukannya, tentu sangat layak jika Nazaruddin kembali dipenjarakan.

"Jika ternyata uang money politic itu memang bersumber dari sisa hasil korupsi yang dilakukan mantan koruptor Nazaruddin. Maka, sangat layak Nazaruddin dipenjarakan kembali dan dihukum lebih berat dari sebelumnya," kata Taufik Rendusara.

Sebelumnya, Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara Gerald Piter Runtuthomas mengaku bahwa dirinya bersedia mengikuti KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara karena diiming-imingi uang Rp100 juta.

Baca Juga: Kabar Jika Andi Mallarangeng Dilaporkan Demokrat Versi KLB ke Polda Metro Jaya

"Saya bilang, saya ikut (KLB) karena diiming-imingi uang besar Rp100 juta. Yang pertama kalau sudah tiba di lokasi akan dapatkan 25 persen dari Rp100 juta yaitu Rp25 juta. Selesai KLB akan dapatkan sisanya Rp75 juta, tapi nyatanya kita cuma dapat Rp 5 juta," kata Gerald Piter Runtuthomas.

Karena tak sesuai janji, Gerald Piter Runtuthomas menuturkan bahwa sejumlah peserta KLB protes. Diawali protes dari peserta Maluku, lalu Papua, yang kemudian diikuti oleh sejumlah peserta dari wilayah lainnya.

Karena adanya pemberontakan tersebut dalam artikel Nazaruddin Bagi-bagi Uang ke Peserta KLB, Taufik Rendusara: Harus Ada Tindak Lanjut KPK, Sumbernya dari Mana?, akhirnya Nazaruddin memberi uang tambahan kepada para peserta KLB sebesar Rp5 juta.

Baca Juga: Perihal Pernyataan ‘Anjing Penjaga’, Dewan Pakar PKPI: Bukan Tuannya, Tersisih karena Ada yang Lebih Galak

Sehingga para peserta KLB membawa pulang uang sebesar Rp10 juta usai pelaksanaan KLB.

"Kami memberontak karena tidak sesuai harapan. Pertama dari Maluku berontak, karena tak sesuai iming-iming. Kedua, Papua. Tiba-tiba dipanggil dan ditambahi Rp5 juta oleh Pak Nazaruddin," ucapnya.


"Yang terakhir itu dari Sulawesi Utara, salah satunya saya. Saya tidak terima sama sekali, saya sudah berkorban, saya sudah melawan Ketua DPC saya. Sehingga dipanggil dan ditambah Rp5 juta. Total kita dapat uang Rp10juta," kata Gerald Piter Runtuthomas.

***

 

 

 

 

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: bekasi.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler