Viral! Webinar Poligama Atas Nama Agama, Bisnis, Atau Nafsu?

16 Februari 2021, 17:08 WIB
Ilustrasi webinar. Kemdikbud gelar webinar ke-8 di tengah pandemi yang diikuti 4.000 peserta. /PIXABAY/

Tuban Bicara - Akhir-akhir ini kita sering mendengar dan melihat interpretasi Agama yang ruwet, liar, menggelikan dan bahkan mengerikan. Interpretasi itu dilakukan oleh sekelompok orang yang baper, bahkan over dosis dalam mengimplementasikan nilai-nilai Agama. 

Semua atas nama dan berkedok dengan dalih sunnah Nabi. Padahal isi dan tarjet yang diharapkan adalah nilai komoditas kapitalis hedonis, nafsu egois yang kadang tidak menyentuh kemaslahatan umat sama sekali.

Isu strategis yang belakangan ini terus berkembang salah satunya poligami, yang memadu perempuanya atas nama sunnah Nabi. Dengan berbagai cara agar poligami berhasil, mulai dari seminar talksow (sarasehan), bahkan tidak malu untuk disebarkan melalui medsos. Lebih anehnya lagi harus membayar.

Baca Juga: Singgung Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Apakah Lebih Cinta FPI dan HTI?

Baca Juga: Chord Kunci Gitar Lagu Peterpan Semua Tentang Kita, Lirik: Ada Cerita Tentang Aku dan Dia

Banyak yang ikut karena memang jaminan memuaskan bagi kodrat birahi laki laki, apalagi hidung belang. Hal ini sangat mengenaskan terutama bagi orang yang cerdas dalam memahami keadaan dan mampu memahami originalitas dari Agama.

Di sisi lain, mereka membuat kegiatan formalitas yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti hari menolak pacaran, berdemo melawan pemerintah dianggap wajar wajar saja. Semua yang dihasilkan dari interpretasi Agamnya hanya hukum haram jika tidak selaras dengan pikiranya, dan akan halal sesuai sunnah jika sama dengan konsep yang dibawanya. 

Kita tidak anti poligami karena itu sunnah, namun yang menjadi gejolak yaitu benarkah dalam hal ini apakah poligami yang dielukan itu benar benar atas nama Nabi atau untuk memaksa sang istri untuk disakiti?

Baca Juga: Benarkah Ada Chip GPS Didalam E-KTP? Cek Faktanya

Baca Juga: Chord Kunci Gitar Lagu Peterpan Dilema Besar, Lirik: Mulai Terasa Lelah Aku Bertahan

Fenomena diatas justru menjadikan agama sebagai make up atau pemoles glowwing wajah yang isinya tidak lebih aksentuasi seksual dan kapitalisme sensual yang mampu menarik masyarakat awam untuk mengikutinya dan akhirnya menjadi sesat dan memyesatkan. 

Kita harus belajar Agama dengan sanad yang jelas agar kepantasan beragama itu tidak terkesan mengada-ada dari hal yang tidak pernah ada. Kita harus belajar kepada guru agar kita selamat dunia akhirat.

Dalam kitab , Zail al-Lala’i Masnu’ah, karya al-Suyuthi juga disebutkan sebuah hadits dengan hadits di atas, yakni:

قوام امرئ عقله ولا دين لمن لا عقل له

Artinya : "Yang meluruskan seseorang adalah akalnya dan tidak ada agama bagi orang yang tidak akal baginya."

Editor: Imam Sarozi

Tags

Terkini

Terpopuler