Sebut Prabowo Main Politik Waria, Arief Poyuono: Belum Sepenuh Hati Dukung Pemerintah

3 Januari 2021, 09:21 WIB
Tangkapan layar Arief Poyuono dalam sebuah video pendek yang diunggah di akun IG pribadinya /instagram.com/ariefpoyuono.official

Tuban Bicara – Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono, belum lama ini mengomentari cara kerja partai yang menaunginya tersebut.

Dalam pernyataannya, Arief menilai bahwa partai yang diketuai oleh Prabowo Subianto itu belum sepenuhnya mendukung kebijakan pemerintahan Joko Widodo.

Menurutnya, saat ini sangat terlihat bahwa Partai Gerindra belum sepenuh hati mendukung semua kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Akses Live Streaming Ikatan Cinta Sabtu, 2 Januari 2021: Apakah Al Akan Mengungkapkan Rasa Cintanya?

Padahal, Partai Gerindra saat ini merupakan partai yang berada di dalam lingkar pemerintahan, bahkan bisa dibilang sudah masuk menjadi koalisi partai, bukan lagi oposisi.

"Gerindra belum sepenuh hati dan komit untuk mendukung semua kebijakan Pemerintah @jokowi - Ma'ruf," kata Arief Poyuono dari cuitan Twitter @bumnbersatu, Minggu, 3 Januari 2021.

Arief Poyuono lantas menyebut bahwa saat ini Prabowo Subianto tengah memainkan politik waria.

Baca Juga: Komentari Isi Maklumat Kapolri terkait Kebebasan Informasi, Rachland Nashidik Ungkit Masa Soeharto.

"Gimana ini @prabowo kok kita main politik waria sih. Kadang jadi lelaki kadang jadi perempuan," ujar Arief Poyuono.

Seperti diketahui, Arief Poyuono kini memang lebih dikenal sebagai salah satu pendukung pemerintahan Jokowi.

Padahal, dulu dirinya dikenal sebagai salah satu tokoh politik yang kerap mengkritik pemerintahan Jokowi, dan pendukung setia Prabowo Subianto.

Baca Juga: Ditanya Kapan Manga One Piece Tamat, Eiichiro Oda: 4 sampai 5 Tahun Lagi

Hal itu lah yang menurut Najwa Shihab merupakan salah satu contoh betapa inkonsistensinya para politisi di Indonesia.

Namun, pernyataan Najwa Shihab itu dibantah oleh Arief Poyuono. Dia mengatakan bahwa kritiknya selama ini hanya berkenaan dengan kasus korupsi yang menjerat Menteri Perikanan dan Kelautan non aktif, Edhy Prabowo.

"Saya rasa tidak berubah-ubah, saya masih sebagai anggota Partai Gerindra. Saya menyarankan kepada Prabowo dengan adanya kejadian tangkap tangan Edhy Prabowo, ini sebuah tamparan dan kritik yang harus kita lakukan di partai, salah satunya ya Prabowo harus mundur," tutur Arief Poyuono.

Baca Juga: Bicara Soal Pelarangan FPI, Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik Ungkit Masa Pemerintahan SBY

Dalam acara 'Mata Najwa' bertajuk 'Gelap Terang 2020', yang tayang pada Rabu, 23 Desember 2020, Najwa Shihab bahkan bertanya apakah sikap Arief Poyuono kini merupakan akibat dari dirinya yang tak lagi mendapat jabatan di partai.

Namun, Arief Poyuono membantahnya, dan menyebut bahwa sampai saat ini dirinya masih anggota Partai Gerindra, meski memang sedang menunggu pemecatan dari Prabowo Subianto.

Dia pun menjelaskan bahwa Prabowo Subianto harus mundur dari kabinet, karena sejumlah kabar menyebut bahwa izin ekspor benih lobster paling banyak didapat oleh orang Partai Gerindra.

Baca Juga: Soal Risma Ingin Relokasi Warga Kolong Flyover, Dewan Pakar PKPI: Anda Itu Bukan Menteri Jakarta!

"Kenapa saya meminta dia mundur? Pertama, di media massa mendapatkan izin ekspor benur lobster orang Gerindra paling banyak. Harusnya Pak Probowo menegur," kata Arief Poyuono.

"Kalau dia ingin mengabdi benar sama Jokowi, dan mengikuti kata Pak Jokowi, 'jangan korupsi'. Ya dia harus bisa dong memberesi partainya, partai saya sendiri. Ya kalau gagal, jalan terakhir ya harus mundur," sambungnya.

Terakhir, Arief Poyuono menyampaikan bahwa dia malu atas kasus korupsi yang menjerat Edhy Prabowo, dan seharusnya Prabowo Subianto juga merasa malu pada Jokowi.***

Editor: M Anas Mahfudhi

Tags

Terkini

Terpopuler