Network
TUBANBICARA.com - Beberapa waktu yang lalu, Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina, Oleksiy Reznikov, mengeklaim bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, sedang menguji "kesatuan" Uni Eropa dengan "permainan catur".
Berbicara kepada Washington Post, Menhan Ukraina merespons adanya manuver pasukan Rusia di perbatasan negara itu.
Pihaknya mengkalim Moskow berusaha memainkan '‘bidak catur’' dengan cerdas agar Euro Turun untuk Pertama Kalinya sejak Juni 2020.
Baca Juga: Gus Baha Beberkan Logika 'Sepele' Soal Malam Lailatul Qodar: Bisa Datang Kapan Saja
Dengan demikian, Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad untuk tetap menjaga ekonominya agar stabil, bahkan meningkat tajam.
Vladimir Putin menyiapkan barisan ekonom Rusia, agar berhasil membuat nilai Rubel lebih tinggi dari Euro dan Dolar Amerika Serikat sejak Covid-19 dan operasi khusus ke Ukraina.
Dalam laporan terbaru, Rubel memulai minggu ini dengan penguatan terhadap Dolar dan Euro, menurut data Moscow Exchange.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan HP Nokia Edge 2022, Disebut Mirip iPhone 13 Tapi Harga Murah Meriah, Benarkah?
Jadi, pada 12.18 waktu Moskow, nilai tukar euro turun 3,07 rubel, menjadi 77,08. Beberapa menit sebelumnya, turun menjadi 77 rubel, minimum sejak Juni 2020.
Pada saat yang sama, dolar kehilangan 2,48 rubel, turun menjadi 72,97.
