Cek Fakta: Beredar Kabar 3 Juta Penduduk Inggris Beramai-ramai Masuk Agama Islam, Simak Ulasannya!

- 13 Maret 2021, 19:11 WIB
Tangkapan layar yang menyebutkan tiga juta penduduk Inggris dikabarkan beramai-ramai masuk agama Islam yang diunggah salah satu pemilik akun Facebook pada 9 Maret 2021.
Tangkapan layar yang menyebutkan tiga juta penduduk Inggris dikabarkan beramai-ramai masuk agama Islam yang diunggah salah satu pemilik akun Facebook pada 9 Maret 2021. /Facebook Arief Delta

Tuban Bicara - Beredar narasi di media sosial yang mengeklaim ada tiga juta penduduk di Inggris secara serentak masuk agama Islam.

Namun setelah dilakukan penelusuran fakta yang dikutip dari Turn Back Hoax pada Sabtu, 13 Maret 2021, narasi yang mengeklaim tiga juta penduduk Inggris beramai-ramai masuk agama Islam adalah hoaks atau keliru.

Narasi tersebut diunggah oleh pemilik akun Facebook Arief Delta pada 9 Maret 2021 dengan narasi lengkapnya seperti berikut:

Baca Juga: Kabar Jika Andi Mallarangeng Dilaporkan Demokrat Versi KLB ke Polda Metro Jaya

"Yang beginian bikin cebong naik darah
Innaddina indallahil Islam. 3 Juta Orang Inggris Masuk Islam Secara Serentak. Subhanallah.."

Faktanya, setelah dilakukan pencarian fakta terkait alamat website yang ditunjukkan pengunggah, yakni BUKUNEWSCHECK(dot)ONLINE pada unggahan  tersebut adalah rekayasa.

Informasi bahwa ada tiga juta orang Inggris masuk Islam juga tidak benar.

Baca Juga: Andi Mallarangeng Dilaporkan Demokrat Versi KLB ke Polda Metro Jaya 

Tiga juta orang Islam di Inggris yang dimaksud merupakan hasil kalkulasi penduduk menurut agama dari tahun-tahun sebelumnya sehingga bukan serentak.

OSN atau Badan Statistik Nasional setempat, mencatat pada tahun 2016 jumlah penduduk Islam di Inggris mencapai tiga juta orang atau setara dengan 5,4 persen dari total populasi. 

Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 1991, yang mana jumlah orang Islam hanya 950.000 atau 1,9 persen dari total penduduk.

Baca Juga: Kabar Menarik! Pengamat Setia Budhi Sebut Jika Prabowo Subianto Punya Peluang besar Untuk Maju Pilpres di 2024

Menurut Pew Research Centre, peningkatan penduduk Muslim dari tahun ke tahun karena faktor tingkat kelahiran penduduk dan juga imigrasi orang Islam dari negara konflik seperti Suriah dan Irak. 

Inggris dipilih oleh para pencari suaka tersebut karena dinilai memiliki tingkat toleransi yang baik, dibanding negara-negara Eropa lainnya seperti Prancis, Spanyol, dan Polandia.

Baru-baru ini, kantor berita BBC mendapat kecaman atas wawancara dengan Kepala Dewan Muslim Inggris (Muslim Council of Britain/MCB) Zara Mohammed. 

Baca Juga: Perihal Pernyataan ‘Anjing Penjaga’, Dewan Pakar PKPI: Bukan Tuannya, Tersisih karena Ada yang Lebih Galak

Saat ini, lebih dari 100 tokoh masyarakat telah menandatangani surat terbuka kepada BBC yang mengkritik wawancara tersebut.

Surat tersebut disusun oleh penulis Yassmin Abdel-Magied dan Mariam Khan. 

Mereka meminta BBC mendiversifikasi tim editorial dan produksinya serta lebih terlibat dengan Muslim Inggris. 

Baca Juga: Beberkan Makna dalam Judul Albumnya 'R', Rose BLACKPINK : Dibalik Kesederhanaan ada Sesuatu yang Lebih

Menurut mereka, pertanyaan yang diajukan kepada Mohammed merusak dan merugikan Islam dan Muslimah.

Bulan lalu, Mohammed (29 tahun) seorang konsultan pelatihan dan pengembangan dari Glasgow menjadi pemimpin wanita pertama di Dewan Muslim Inggris sekaligus yang termuda. 

Pada 4 Februari, Mohammed muncul sebagai tamu di program Woman’s Hour Radio 4.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu, 13 Maret 2021 : Hasil Tes DNA Reyna Terkuak, Bagaimana Nasib Andin dan Aldebaran?

Dalam wawancara dengan presenter Emma Barnett, Mohammed berulang kali ditanya tentang jumlah imam perempuan di Inggris.

Dalam surat terbuka itu tercatat, “Meskipun Mohammed berulang kali mengeklaim aturan agama tidak dalam parameter perannya dalam memimpin organisasi tersebut, Barnett tetap mengajukan tentang jumlah imam wanita sebanyak empat kali. Setiap Mohammed menjawab, dia menyela.”

Surat tersebut juga menyatakan setelah keluhan daring dan pribadi, BBC menghapus kutipan asli dengan klip wawancara Mohammed. 

Baca Juga: Hasil Tes DNA Reyna Terkuak, Bagaimana Nasib Andin dan Aldebaran? Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu, 13 Maret 2021

“Ini tidak mungkin dilakukan oleh organisasi media, terutama BBC yang dimaksudkan untuk mewakili Inggris dan orang Inggris dan terlibat dengan Muslim dan Muslimah,” kata Abdel-Magied dikutip The Guardian, Jumat, 19 Februari 2021.

Maka dari itu, berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa narasi yang diunggah Arief Delta adalah hoaks atau keliru dan termasuk kategori konten yang menyesatkan.

***

 

 

 

 

 

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

x