Joe Biden Belum Putuskan Kebijakan Terkait Hidupkan Kesepakatan Nuklir Iran

- 10 Februari 2021, 08:53 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden /Twitter@JoeBiden

Tuban Bicara – Amerika Serikat dan Iran sedang mengambil langkah terkait bagaimana menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran.

Amerika Serikat sedang mempertimbangkan beragam ide salah satunya mengambil langkah-langkah kecil kepada kedua belah pihak untuk mematuhinya secara penuh, kata tiga sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Sumber tersebut menekankan bahwa Presiden AS Joe Biden belum memutuskan kebijakan. Sikap Biden tetap, bahwa Iran harus melanjutkan kepatuhan penuh atas kesepakatan nuklir tersebut. Ia mengatakan bahwa gagasan yang sedang dipertimbangkan termasuk AS langsung kembali ke kesepakatan nuklir 2015.

Baca Juga: Sejarawan AS Noam Chomsky Beberkan Bukti Amerika Serikat Negara Terdepan dalam Bidang Terorisme

"(Mereka) benar-benar sedang memikirkannya," kata salah satu sumber yang mengetahui pertimbangan yang sedang dilakukan AS.

Pendekatan sederhana seperti itu dapat memperlambat kerusakan dalam hubungan sejak mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan kesepakatan tersebut pada 2018 dan membekukan pelanggaran Iran berikutnya, yang membuat Iran semakin dekat dengan pengayaan uranium tingkat senjata.

Opsi tersebut dapat mengharuskan Washington mengizinkan Teheran untuk mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih sedikit daripada mendapatkan keringanan sanksi berdasarkan kesepakatan 2015, sebagai imbalan atas tindakan Iran yang menghentikan pelanggaran terhadap kesepakatan itu.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Kemitraan Strategis Antara Amerika Serikat Dan Indonesia Harus Diperkuat 

Sumber lain mengatakan jika pemerintahan Biden menyimpulkan bahwa perundingan untuk kembali bergabung ke dalam kesepakatan itu akan memakan waktu terlalu lama, pemerintah bisa mengambil pendekatan yang lebih sederhana.

"Haruskah (mereka) setidaknya mencoba memberi Iran beberapa keringanan sanksi dan membuat Iran setuju untuk berhenti sejenak dan mungkin membatalkan beberapa (tindakannya terkait) nuklir?" kata sumber itu.

Kesepakatan antara Iran dan enam negara berpengaruh mengatur pembatasan pengayaan uranium Iran untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir. Sebagai imbalan, Iran dalam kesepakatan tersebut dijanjikan pelonggaran sanksi AS dan lainnya. Dilansir dari Antaranews, 9 Februari 2021.

Baca Juga: Mengejutkan! Lama Tak Muncul Menhan Prabowo Subianto Dukung Vietnam dan Apresiasi Amerika Serikat

Ketika Trump meninggalkan kesepakatan pada 2018, AS gagal mengekang program rudal balistik Teheran.

Kemudian, Trump menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran.

Sebagai pembalasan, Teheran melanggar batas utama kesepakatan dengan memperkaya uranium hingga 20 persen, memperluas persediaan uranium, dan menggunakan sentrifugal canggih untuk pengayaan.***

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah