Kapal Induk AS Gelar Latihan Militer di Lait Natuna Utara, Kemenlu China: Tidak Kondusif untuk Perdamaian

- 27 Januari 2021, 05:50 WIB
Kapal Induk AS Gelar Latihan Militer di Lait Natuna Utara, Kemenlu China: Tidak Kondusif untuk Perdamaian
Kapal Induk AS Gelar Latihan Militer di Lait Natuna Utara, Kemenlu China: Tidak Kondusif untuk Perdamaian /Military.com

Tuban Bicara - Kapal induk milik Amerika Serikat (AS) melakukan latihan militer di kawasan Laut Natuna Utara.

Komando Militer AS di kawasan Indo-Pasifik menyatakan armada kapal induk USS Theodore Roosevelt, Carrier Strike Group Nine. AS menggelar latihan yang mereka sebut sebagai 'operasi kebebasan bernavigasi' pada Senin, 25 Januari 2021.

Latihan militer yang melibatkan kapal induk Amerika Serikat di Laut Natuna Utara tersebut memancing amarah Beijing.

Baca Juga: Mantan Presenter Indonesian Idol Berniat Promosikan Film, Tema Cinta Indonesia ke Internasional

"Ini (kemunculan kapal induk AS red.) tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata juru bicara Kemenlu China Zhao Lijian.

Sebelumnya, Laut Natuna Utara yang merupakan wilayah Indonesia, pernah diklaim oleh China yang menyebut kawasan tersebut masih merupakan daerah kedaulatannya.

Selain itu, China juga sempat bersitegang dengan sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, dan Filipina soal Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Tingkatkan Ekspor, Presiden Jokowi Resmikan Pelabuhan Internasional Patimban

Kapal Theodore Roosevelt tersebut didampingi oleh kapal penjelajah rudal kelas Ticonderoga, USS Bunker Hill, kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke, USS Russell, dan USS John Finn.

Latihan militer ini merupakan yang pertama kali dilakukan di era pemerintah Joe Biden. Latihan militer ini dilakukan beberapa hari setelah Gedung Putih di era kepemimpinan Biden mengatakan komitmennya kepada Taiwan yang selama ini dinilai China sebagai wilayah pembangkang.

Artikel ini pernah dimuat dengan judul 'Kapal Induk AS Lakukan Latihan Militer di Laut Natuna Utara, China Kembali Merespons.

Baca Juga: Organisasi Perburuhan Internasional Ungkap Ada Ratusan Ribu Pelaut Terdampar di Luat Karena Covid-19

Sementara itu, Zhao kembali menegaskan posisinya bahwa Taiwan merupakan bagian dari mereka dan AS harus mematuhi prinsip 'satu China'.***

Editor: M Anas Mahfudhi


Tags

Terkait

Terkini

x