Ketegangan di Laut Natuna Utara Meletus Kembali, Begini Penjelasannya

- 23 Desember 2020, 11:00 WIB
Berdekatan dengan Klaim Nine Dash Line China, TNI AL Kerahkan Armada Perang ke Laut Natuna.
Berdekatan dengan Klaim Nine Dash Line China, TNI AL Kerahkan Armada Perang ke Laut Natuna. /tnial.mil.id

Tuban Bicara - Ketegangan di Laut Natuna Utara (lebih umum disebut Laut China Selatan) kembali meletus setelah Amerika Serikat (AS) terdeteksi mengirim pesawat mata-mata militer ke zona wilayah pertahanan udara China.

Hal diungkapkan oleh lembaga think tank pelacak penerbangan South China Sea Probing Initiative yang berbasis di Beijing.

South China Sea Probing Initiative mengatakan sebuah pesawat U-2S milik AS lepas landas dari Korea Selatan dan lewat di dekat pantai timur China.

Baca Juga: Emil Salim Jelaskan Pesan Soeharto ke Tiap Menterinya: Musuh Besar Pejabat adalah Harta Tahta Wanita

Menurut laporan Newsweek, pesawat tersebut pada satu titik lewat dalam jarak sekitar 51 mil dari pantai China.

South China Sea Probing Initiative sebagai lembaga pemikir Laut China Selatan mengatakan pesawat ini bukan pertama kalinya AS menerbangkan pesawat U-2 ke wilayah udara Beijing yang mengalami sengketa.

Dalam akun Twitternya, lembaga itu menyebutkan pesawat mata-mata AS terbang di wilayah timur China.

Baca Juga: 3 Kali Cerai, Mantan Suami Ketiga Ungkap Alasan Cerai dengan Kalina Ocktaranny

"USAF U-2A (# AE0961) beroperasi di #EastChinaSea (Laut Timur China), 10 Des," tulis @SCS_PI.

"Sebelumnya pada bulan Agustus, sebuah (pesawat,red) U-2 pernah terbang ke zona larangan terbang yang sebelumnya dideklarasikan, di mana PLA melakukan latihan militer tembakan langsung," kata lembaga itu dalam cuitannya.

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x