Kepala Intelejen Rusia Tuduh AS dan Polandia Ingin Pecahkan Menjadi Dua Wilayah Ukraina, Panas!

28 April 2022, 23:03 WIB
Sergey, Mata-mata rusia tuduh AS dan polandia/Reuters/ /

TUBANBICARA.com - Perang bisa di akhiri dengan memecahkan Ukraina menjadi dua bagian, Ukraina Barat dan Rusia, tuduhan itu menjadi penguat Moskow setelah Badan Intelejen Rusia menuduh AS dan Polandia berencana mendapatkan pengaruh besar di Ukraina. 

AS dan Polandia adalah dua sekutu NATO yang berdalih akan merencanakan pemulihan kendali Polandia di bagian barat Ukraina, mengutip laporan Kepala Dinas intelejen Luar Negeri (SVR), Sergei Naryshkin dalam penyebutanya atas AS dan Polandia. 

Baca Juga: Rusia Sumpal Aliran Pipa Pemasok Gas Ke Polandia dan Bulgaria

"Menurut (laporan) intelijen yang diterima Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, Washington dan Warsawa sedang mengerjakan rencana untuk membangun kendali militer dan politik Polandia atas kepemilikan historis mereka di Ukraina," kata Naryshkin dalam sebuah pernyataan yang jarang dikeluarkan oleh SVR di lansir Tubanbicara.com dari Antara, 28 April 2022.

Di masa lalu Ukraina pernah menjadi jajahan Polandia yang saat ini menjadi wilayah Ukraina. Perang tersebut terjadi diantara Perang Dunia Kedua. 

Baca Juga: Bantah Pemerasan Negara Rusia Tetap Menjadi Pemasok Gas Energi Yang Dapat Diandalk

Bagian barat Ukraina yaitu termasuk kota Lviv pada masa akhir Perang Daunia Kedua merupakan bagian dari Uni Soviet. 

AS dan Polandia berdiskusi tentang rencana agar pasukan menjaga Polandia "menjaga perdamaian"

Naryshkin mengatakan Polandia tanpa surat mandat perintah NATO, bisa memasuki sebagian wilayah Ukraina barat dimana peluang konfrontasi dengan tentara Rusia masih bisa di bilang aman. 

Kementrian Luar Negeri Polandia belum menanggapi atas pernyataan Naryshkin.

Baca Juga: Putin Mengatakan Kepada Sekjen PBB Masih Punyai 'harapan' Dalam Koridor Kemanusiaan di Ukraina

Polandia adalah pendukung terbesar Ukraina dalam invasi Rusia, dimana Polandia mengirimkan senjata lewat perbatasan dan menerima sekitar tiga juta pengungsi Ukraina. 

Wakil kepala komite Luar Negeri Dewan Federasi Andrei Klimov mengatakan pada kamis 28 April 2022 bahwa Polandia berencana mengendalikan sebagian wilayah Ukraina. 

Rusia melakukan tindakan Invasif kepada Ukraina sebagai bentuk "Oprasi Khusus" untuk melucuti Ukraina dan melindunginya dari kaum fasis. 

Baca Juga: Menang 2-0 Leg Pertama, Liverpool Berpeluang Lolos di Partai Final Liga Champions

Pekan ini Ukraina menuju keruntuhannya menjadi beberapa bagian negara, beberapa Sekutu Rusia mengatakannya. 

Hal itu diakibatkan upaya AS menggunakan Kiev untuk merusak Rusia. 

Ukraina menyebutnya sebagai dalih pemicu perang yang tak berdasar.***

Editor: Fery Murya Vandi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler