Latar Belakang Apa Yang Membuat Tanggal 1 Mei Merupakan Hari Buruh Hingga Mendunia? Berikut Simak Sejarahnya

27 April 2022, 15:22 WIB
Ilustrasi - Sejarah May Day, Hari Buruh yang saat ini menjadi hari libur nasional di Indonesia. /Dok. Humas Polri

TUBANBICARA.com - Hari Buruh atau sering disebut May Day memiliki sejarah yang begitu menyemangat dan sadis. 

Hari Buruh atau May Day ini sudah setiap tahun diperingatkan sebagai hari mogok kerja dan demonstrasi.

Hari liburnya bagi seluruh buruh sedunia yang sudah berjasa dalam perekonomian dan pembangunan Negara.

Latar belakang apa yang membuat setiap tanggal 1 Mei adalah Hari Buruh hingga Internasional? 

Melansir TUBANBICARA.com dari berbagai sumber, ini adalah latar belakang sejarah kenapa adanya Hari Buruh Internasional. 

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Fitri 1443 H, Tema: Mengetuk Pintu Surga, Salah Satunya dengan Menjalin Silaturrahim

May Day memiliki sejarah yang begitu panjang pada tahun belakangan 1 Mei 1886 telah di proklamasikan bahwa buruh bekerja maksimal hanya 8 jam oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions (FOTLU) di Amerika.

Karena pada tahun itu buruh di Amerika Serikat dipaksa untuk bekerja tanpa henti selama 14 sampai 18 jam per hari. 

Akibatnya tingkat kematian buruh pria, wanita dan bahkan anak-anak meningkat. 

Baca Juga: Antara Jet Tempur Rafale dan Sukhoi Su-35S, Lebih Gahar Mana? SImak Ulasannya

Pada akhirnya organisasi buruh di Amerika mulai bersatu dan mengerahkan untuk mogok kerja dan berdemonstrasi. 

Sepanjang jalan dipenuhi kurang lebih 300 ribu pekerja dari berbagai asal perusahaan di seluruh negeri untuk menyuarakan haknya. 

Pada mulanya aksi ini berjalan dengan damai, hingga sampai pada tanggal 3 Mei 1886 berlanjut kepolisian Chigago terlibat geger dengan buruh pekerja di McCormick Reaper Works. Dan menewaskan 4 buruh yang menjadi korban. 

 

Baca Juga: Prediksi Liverpool vs Villarreal Leg Pertama Liga Champions, Kamis 28 April 2022

 

Akibatnya hari selanjutnya aksi demo pun di serukan kembali di Haymarket Square. Dalam hal ini menyerukan perihal para pekerja yang tewas dan terluka sejadi saat insiden tersebut. 

Para buruh yang berkobar-kobar dapat di redam ketika aparat kepolisian datang untuk membubarkan demonstrasi. 

Celakanya ada oknum yang tanpa diketahui identitasnya melemparkan bom ke arah kerumunan dan barisan yang saat itu aparat sedang mencoba membubarkan demonstrasi. 

Kekacauan mulai memuncak dengan tewasnya 7 polisi dan 8 warga sipil. 

Baca Juga: Sedang Tayang! Berjalan Sengit, Manchester City Ungguli Real Madrid dengan Skor 4-2 di Menit 74

Belum usai, hukum mengeluarkan informasi bahwasannya ada delapan orang yang di cap anarkis dan dihukum dalam persidangan secara kontroversial, tidak ada bukti kuat yang membuat terdakwa bersalah atas insiden tersebut. 

Diantara delapan buruh yang diduga menjadi biang kerusuhan. Tujuh dari mereka divonis hukuman mati dan satu penjara 15 tahun.

Berlangsung atas tervonisnya delapan buruh tersebut diantara satu orang melakukan bunuh diri, empat dihukum mati, tiga lainya di beri keringanan hukuman penjara 6 tahun. 

Di gagas hukum tersebut sudah ditunggangi oleh bisnis besar. 

Baca Juga: Liga Champions 28 April 2022: Prediksi Skor dan Starting Line Up Pertandingan Liverpool Vs Villareal

Kejadian tersebut menjadi sorotan dunia kala itu, setelah bertahun tahun kemudian, semenjak kerusuhan yang terjadi di Haymarket serta polemik persidangannya.

Yaitu tiga tahun setelah peristiwa 3 Mei 1886, diadakanlah Kongres Sosialis Dunia pada Juni 1889 di Paris, Prancis. Guna menyerukan dilakukannya demonstrasi sebagai penghormatan bagi “Haymarket Martyrs” –Martir Haymarket.

Kongres ini lalu menetapkan berdasarkan peristiwa yang terjadi di Amerika Serikat 1 Mei sebagai Hari buruh Internasional.

Guna menyerukan dilakukannya demonstrasi sebagai penghormatan bagi “Haymarket Martyrs” –Martir Haymarket.

Baca Juga: Prediksi Liverpool vs Villarreal Leg Pertama Liga Champions, Kamis 28 April 2022

Mulai dari sini, May Day atau Hari Buruh menjadi hari libur resmi di sedikitnya 66 negara dan secara tak resmi dirayakan di sejumlah negara lainnya.***

Editor: Fery Murya Vandi

Sumber: Pikiran Rakyat tubanbicara.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler