China dan AS Semakin Memanas, Xi Jinping Ancam akan mulai 'Perang Dingin Baru'

27 Januari 2021, 04:55 WIB
China dan AS Semakin Memanas, Xi Jinping Ancam akan mulai 'Perang Dingin Baru' /Instagram/@realxijinping

Tuban Bicara - Acara forum virtual World Economic Forum Annual Meeting 2021 di Davos, Swiss pada Senin 25 Januari 2021. Presiden China Xi Jinping mendesak para pemimpin dunia untuk bersatu melawan pandemi Covid-19 dan jangan membuat keributan di tengah krisis yang melanda bumi ini.

Presiden China Xi Jinping juga mewanti-wanti para pemimpin dunia agar tidak menyulut 'perang dingin baru'.

"Untuk menciptakan kelompok-kelompok kecil yang tak ramah pada negara lain atau memulai perang dingin baru, menolak, mengancam, atau mengintimidasi yang lain hanya akan membuat dunia semakin terpecah belah," ujar Xi Jinping.

Baca Juga: Mantan Presenter Indonesian Idol Berniat Promosikan Film, Tema Cinta Indonesia ke Internasional

Pernyataan Presiden China Xi Jinping itu tampaknya ditujukan pada Presiden AS Joe Biden yang menggaungkan aliansi global untuk melawan pengaruh Republik Rakyat China (RRC) yang semakin agresif.

Kendati diarahkan pada Joe Biden, forum Davos tidak dihadiri oleh Presiden AS ke-46 itu. Joe Biden saat ini masih sibuk dengan urusan dalam negeri AS.

Sebagai pengganti Joe Biden, Amerika Serikat mengirim John Kerry, perwakilan AS untuk masalah iklim ke forum Davos tersebut.

Baca Juga: Tingkatkan Ekspor, Presiden Jokowi Resmikan Pelabuhan Internasional Patimban

Di hadapan para pemimpin dunia, Xi Jinping menceritakan pengalaman China selama empat tahun terakhir menghadapi gesekan dengan AS yang kala itu dipimpin oleh Donald Trump.

Dikutip Tubanbicara.com, Presiden China Xi Jinping menegaskan, konfrontasi akan selalu berujung pada ancaman terhadap kepentingan masing-masing negara dan mempertaruhkan kesejahteraan masyarakat.

Kini, Presiden China Xi Jinping mengatakan multilateralisme sebagai jalan keluar atas segala tantangan yang dihadapi oleh dunia.

Baca Juga: Organisasi Perburuhan Internasional Ungkap Ada Ratusan Ribu Pelaut Terdampar di Luat Karena Covid-19

"Kita harus membangun ekonomi dunia yang terbuka, menarik kebijakan yang diskriminatif, serta sistem, aturan, dan standar pengecualian, juga menghilangkan batas-batas perdagangan, investasi, dan pertukaran teknologi," ujar Xi Jinping.

Xi Jinping pun meminta forum G20 diperkuat sebagai 'forum utama bagi kepemimpinan ekonomi global' dan dunia harus 'terikat lebih dekat dengan koordinasi kebijakan makroekonomi'.

"Meraih target ini akan membutuhkan kerja keras yang luar biasa dari China, tetapi kami yakin ketika kepentingan seluruh umat manusia dipertaruhkan, China harus maju, beraksi, dan menyelesaikan masalahnya," ucap Xi Jinping.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi: Tiga Hal yang Perlu dilakukan Oleh Dunia Internasional

Komunitas internasional harus dipimpin dengan aturan dan konsensus yang dicapai semua negara, kendati ada satu atau beberapa isu yang mengganjal, tambah Xi Jinping.

Di bawah kepemimpinan Donald Trump, AS dan China memang berseteru hebat hingga terjadi perang dagang yang perlahan merusak ekonomi masing-masing negara.

Bukan cuma dalam hal perdagangan, Donald Trump juga menjadikan isu lain sebagai senjata untuk menyudutkan China, termasuk soal teknologi, Hong Kong, Muslim Uighur di Uighur, hingga Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Kamuflase Politik Benny Wenda untuk Cari Eksistensi di Panggung Internasional

Xi Jinping sempat berharap Joe Biden akan membalikkan keadaan, namun ternyata pendekatan Presiden AS baru terhadap China tidak kelihatan menguntungkan.***

Editor: M Anas Mahfudhi

Tags

Terkini

Terpopuler