Dari 12 kecamatan dimaksud, masing-masing meliputi Kecamatan Kerek, Jatirogo, Semanding, Plumpang, Soko, Palang, Senori, Tambakboyo, Montong, Bancar, Rengel dan Merakurak.
Ia berharap, kasus ini tidak merebak lagi, karena memang penularannya sangat cepat, antara 90 sampai 100 persen. Oleh karena itu, dirinya menganggap perlu melakukan pembatasan lalu lintas ternak.
"Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, khususnya lintas sektor, baik instansi vertikal maupun OPD terkait, khususnya berkaitan dengan lalu lintas ternak," tambah Pipin.
Adapun langkah yang dilakukan, pihaknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan hewan untuk ternak-ternak yang akan masuk pasar hewan dan juga melakukan disinfeksi penyemprotan disinfektan serta melakukan pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pada masyarakat pelaku pasar, pedagang ternak dan pada peternaknya sendiri yang ada di pasar itu.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan pihak desa, juga dibantu untuk melakukan KIE di samping DKP2P, ada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang membawahi poktan dilibatkan semua," kata Pipin.
Masih kata dia, pencegahan yang harus dilakukan oleh pemilik ternak tentu saja perlu memperhatikan rojokoyo sapi dan dombanya. Karena sebetulnya masa mendekati Hari Raya Idul Kurban.
"Untuk saat ini tolong sementara ternaknya tidak dikeluarkan dulu atau tidak membeli ternak dari luar, ditahan dulu kalau misalnya sakit ya diobati dulu dan jangan terburu-buru untuk dijual, karena sebetulnya PMK bisa disembuhkan asal telaten," pesannya.