Tuban Bicara - Tuban sebagai wilayah administrasi negara dan budaya meninggalkan banyak warisan budaya yang terdapat dalam sumber tulisan, artefaktual dan lisan.
Dari peninggalan-peningalan tersebut, ada beberapa manuskrip yang layak dikaji melalui disiplin ilmu filologi, arkeologi, sastra serta sejarah.
Salah satunya yaitu manuskrip Nazham Nasihun Pondok Pesantren Langitan yang dikaji oleh Dr. Masyhudi, M, Ag melalui kegiatan diskusi publik yang diselenggarakan oleh tubanbicara.com dengan tema "Menelisik Budaya Tuban dalam Perspektif Filologi". Selasa, 23 Februari 2021.
Manuskrip Nazham Nasihun Pondok Pesantren Langitan dalam metode kerja filologi:
1. Aspek fisik manuskrip
a. Nama manuskrip: Nazham Nasihun
b. Kode: dengan Kode Lang: 70
c. Pengarang: Sayyid Ahmad Dahlan di Makkah
d. Penulis: Muhammad Khalil
e. Penulis ulang: Kh. Muhammad Sholeh Langitan
f. Jumlah lembar: Rechto/verso (depan/belakang) 6 lembar
g. Jumlah halaman 12
h. Tulisan: Arab dan Pegon
i. Bahasa: Arab dan jawa ada pada ta'liqat
j. Bentuk: Nazhom
2. Teks Manuskrip
a. Awal Teks
1). Al Arudl
Teks Nashi Mustaf'ilun
Alhamdulilla
2). Al Qawafi
Nama qofiyah yang terkandung dari bait-bait nazham di atas bernama Qofiyah Mutaradif. Tiap akhir satar dan bait terdapat dua huruf mati yang ber-iringan. Huruf mati yang beriringan itu pertamanya berupa salah satu huruf layyinah yaitu: ya', wawu dan alif.