ia memburuku di ujung itu.”
Si bapak diam meregang sanggurdi,
merasakan sesuatu akan terjadi.
“Kita teruskan saja sampai sampai,
sampai tak lagi terbujur pantai.”
“Tapi ‘ku tahu apa nasibku,
lepaskanlah aku dari pelukmu.”
“Tahanlah, buyung, dan tinggallah diam,