Tuban Bicara – Merespon apa yang telah dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yaitu meluncurkan pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M dalam 77 bahasa daerah.
Ketua Penanganan Satgas Covid-19, Doni Monardo mengapresiasi terobosan telah dilakukan Kemendikbud tersebut.
“Bahasa daerah sangat strategis untuk mempercepat sampainya informasi kepada masyarakat, mengingat istilah-istilah yang dipakai dalam konteks Covid-19 seringkali merupakan bahasa asing atau serapan dari bahasa asing, seperti “adaptasi”, “asimptomatik”, new normal, dan social distancing,” ucapnnya. Dilansir Tuban Bicara dari kemdikbud.go.id.
Baca Juga: Kemendikbud luncurkan Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M dalam 77 Bahasa Daerah
Baca Juga: Hewan Langka, Kelahiran Seekor Rusa Tikus Terekam Kamera di Kebun Binatang Polandia
Doni Monardo meyakini, penjelasan tentang Covid-19 harus memakai bahasa yang mudah supaya cepat dimengerti masyarakat. Sekaligus menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia dari sisi keragaman budaya.
“Saya harap, masyarakat lebih cepat mempelajari tentang Covid-19 dan (tahu) cara melawannya,” tambah Doni.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Kemenag Keluarkan Surat Edaran Panduan Penyelenggaraan Ibadah dan Perayaan Natal
Senada dengan itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, E. Aminudin Azis menyampaikan pihaknya sangat hati-hati dalam proses penerjemahan.