Tuban Bicara - Mantan Menteri Keuangan, Rizal Ramli menyesal karena telah menolak tawaran dari pendiri Partai Demokrat Ventje Rumangkang untuk menjadi pemimpin Partai Demokrat 3.5 tahun yang lalu.
Ekonom senior itu menyesal lantaran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dikenalnya sebagai sosok terdidik dan paham soal demokrasi justru malah menjadikan Partai Demokrat sebagai partai keluarga.
"Saya agak kecewa dengan SBY karena SBY kan terdidik, ngerti prinsip-prinsip demokrasi, kok bisa segitunya saking sayang anaknya, makin lama Partai Demokrat jadi partai keluarga, " tuturnya.
Usai menolak tawaran untuk menjadi pemimpin Partai Demokrat, Rizal Ramli menyampaikan, dalam perjalanannya partai tersebut semakin lama berubah menjadi partai keluarga.
"Semua anak-anak SBY jadi pengurus dan sebagainya, keputusan utama ditentukan oleh keluarga SBY doang, nah jadi saya memang ada penyesalan bukan dalam konteks demokrat aja," ucapnya.
Menurutnya, Indonesia saat ini terlalu fokus dalam konteks mengubah dari otoriter menjadi demokratis namun lupa dengan demokrasi yang ada di dalam tubuh partai politik.
Baca Juga: Giring Ganesha: Pak Jokowi Sangat Setuju Jika Saya Maju untuk Jadi Capres
"Kita lupa memperjuangkan demokrasi internal partai politik, padahal ini sangat penting sekali, percuma punya sistem yang demokratis tapi partai-partai secara internal itu feodal tidak demokratis," tuturnya.
"Jadi kayak perusahaan keluarga gitu, akhirnya mereka tidak memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa kita," sambungnya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Senin, 22 Maret 2021.