Soal Gejala Islamofobia di Era Modern yang Mirip Buzzer Indonesia, Amien Rais: Tercantum dalam Kitab Suci

- 9 Maret 2021, 12:55 WIB
Mantan Ketua Umum MPR, Amien Rais.
Mantan Ketua Umum MPR, Amien Rais. /YouTube Amien Rais

"Ada fenomena Al-Qaeda dan ISIS yang sangat bengis, tapi jangan lupa bahwa 90 persen lebih yang dibunuh justru orang Islam sendiri. Tidak ada Islam mengajarkan membunuh orang Islam tidak berdosa apapun alasannya," ujar Amien Rais.

Baca Juga: Usai Jadi Ketum Demokrat, KSP Moeldoko Kembali Jalani Rutinitas di Kantor Staff Presiden

Amien Rais mengatakan, narasi-narasi Islamofobia di negara modern seperti Amerika Serikat sudah berkembang menjadi industri.

"Bahkan di Amerika sudah menjadi industri. Jadi, dari media mainstream, cetak maupun online, dan medsos itu dicatat oleh sebuah penelitian bahwa biaya yang sudah dikeluarkan pada 2003-2013 sudah Rp28 triliun," tutur Amien Rais.

Industri Islamofobia dengan narasi dan propaganda tersebut, lanjut Amien Rais, digaungkan oleh para intelektual 'cecunguk' yang mengaku-aku sebagai ahli tertentu.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Bupati Lebak, Muannas Alaidid: Bisa Merugikan Pak SBY dan Mas AHY

"Sehingga intelektual cecunguk di Amerika ini menjadi buzzer bayaran. Mereka sebetulnya bukan ahli sosial, ahli politik, atau ahli psikologi. Mereka berpretensi menjadi ahli ke-Islaman dan menghujat Islam, Nabi kita, Al-Quran, dan lain-lain karena mendapat bayaran," kata Amien Rais.

Oleh karena itu dalam artikel Sebut Gejala Industri Islamofobia Dunia Mirip Buzzer Indonesia, Amien Rais: Sudah Tercantum dalam Kitab Suci, Amien Rais menilai para intelektual 'cecunguk' yang dibayar untuk menyebarkan narasi Islamofobia mirip dengan buzzer di Indonesia.

"Seperti buzzer di Indonesia ini agak mirip-mirip," ucap Amien Rais.

***

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

x