Kemenag Harap Perayaan Pekan Suci Paskah di Larantuka Jadi Event Nasional

- 10 Februari 2021, 08:09 WIB
Kemenag Yaqut Cholil Qoumas
Kemenag Yaqut Cholil Qoumas /Instagram.com/@gusyaqut//

Tuban Bicara – Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama (Kemenag) Yohanes Bayu Samodro berharap perayaan Semana Santa di Larantuka bisa dijadikan sebagai event nasional dalam bingkai kerukunan umat beragama.

Sebab, perayaan keagamaan tersebut tidak hanya melibatkan umat Katolik, tetapi juga menyertakan banyak pihak dalam suasana toleransi atau kerukunan umat beragama.

"Bapak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mempunyai perhatian akan perayaan ini dan mempunyai harapan akan menjadikan Larantuka sebagai ikon Katolik dan kebangsaan di tingkat nasional, bahkan dunia," ujar Yohanes Bayu Samodro saat bertemu Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hajon, di rumah jabatan Bupati Flotim, Sabtu 6 Februari 2021.

Baca Juga: Menteri KKP Sampaikan Pesan Penting dalam Pengukuhan Dua Profesor BRSDM

Sebab, tradisi Semana Santa atau Perayaan Pekan Suci Paskah di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur kerap ditunggu-tunggu gelarannya karena menyajikan event yang sangat menarik.

Semana Santa telah menjadi ikon kuat Flores Timur (Flotim) dan mengundang ribuan peziarah serta wisatawan setiap tahunnya.

Menurut Yohanes, Gereja Katolik merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab kemerdekaan Indonesia bukan sebuah pemberian, bukan juga perjuangan golongan tertentu, tetapi usaha dan perjuangan seluruh masyarakat Indonesia, termasuk umat Katolik.

Baca Juga: Tingkatkan Kinerja Kepala Desa, Mendes PDTT: Ada Aplikasi Pendamping Desa ‘Daily Report’

Perpaduan antara agama dan budaya dalam Tradisi Semana Santa merupakan sebuah kolaborasi yang kuat dalam bingkai kerukunan di Flores Timur. Ritual keagamaan ini bisa menjadi ikon tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga dunia.

“Salah satu program pendukung lain yang diusulkan adalah membangun sebuah monumen kebangsaan di Larantuka dengan ikon kekatolikan sebagai sebuah simbol kebangsaan dalam bingkai kerukunan umat beragama,” ujarnya.

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x