Tuban Bicara - Lembaga riset NEW INDONESIA Research & Consulting telah melakukan survei, Gubernur Jawa Tengah saat ini, Ganjar Pranowo semakin mantap di puncak elektabilitas mengalahkan calon presiden sementara, yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang semakin merosot.
Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting, Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Minggu, (7/2) mengungkapkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo makin jauh meninggalkan Prabowo Subianto. Dan untuk sementara ini Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terus-menerus merosot.
Baca Juga: Layangkan Peringatan Keras, Bill Gates Ungkap Pandemi Berikutnya Akan Menanti Dunia
Baca Juga: Miliarder Pendiri Microsorf, Bill Gates Prediksi Lima Bulan Kedepan Akan Sangat Suram, Benarkah?
“Elektabilitas Prabowo, Anies, dan Sandiaga Uno anjlok, dan sebaliknya Ganjar Pranowo makin berkibar,” terang Andreas Nuryono.
Pada survey bulan Juni 2020, Prabowo saat itu masih memimpin dengan elektabilitas mencapai 18,9 persen, disusul Ganjar 17,1 persen, Ridwan Kamil 11,0 persen, Anies 9,8 persen, dan Sandi 8,9 persen.
Ganjar mulai menyalip pada survei bulan Oktober 2020, dengan elektabilitas 17,1 persen, menggeser Prabowo 16,5 persen, disusul RK 12,3 persen, Anies 8,7 persen, dan Sandi 7,4 persen.
Baca Juga: Pesan Khusus KH Syukron Ma'mun Kepada Menag, Ajak Kyai Kampung Untuk Rembuk
Baca Juga: Mahfud MD Unggah Video Alm Syech Ali Jaber, Ada Apa?
Pada survei terakhir, terjadi peningkatan elektabilitas Ganjar mencapai 18,4 persen, sementara Prabowo turun menjadi 15,6 persen. RK mengalami kenaikan menjadi 13,1 persen, sedangkan Anies malah turun menjadi 7,3 persen dan Sandi menjadi 6,2 persen.
“Ganjar kini adalah tokoh asal PDIP yang paling moncer, sedangkan tokoh-tokoh asal Gerindra atau yang didukung Gerindra seperti Prabowo, Anies, dan Sandi justru terus melorot, meskipun Prabowo-Sandi bergabung ke dalam pemerintahan,” ungkap Andreas.
Survei tersebut dilakukan pada 20-31 Januari 2021, dengan sambungan telepon kepada 1200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya, yaitu sejak 2019. Margin of error plus minus 2,89 persen, tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.