Network
Tuban Bicara - Sebagian besar dari kita pasti mengira bahwa Presiden atau Ketua Tanfidziyah NU pertama adalah Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari. Padahal, sebenarnya Ketua Tanfidziyah NU Pertama ialah Guru Mulia KH Hasan Gipo Surabaya.
Penunjukan H. Hasan Gipo sebagai Ketua Tanfidziyah NU Pertama itu mendapat perlakuan yang khusus, seperti halnya terbentuknya NU kala itu. Sosok H. Hasan Gipo ini merupakan sosok yang limited edition, di mana beliau mampu menguasai ilmu umum sewaktu mengenyam pendidikan di Belanda.
Beliau juga dikenal sebagai satu-satunya orang dari komunitas K.H Wahab Hasbullah yang cakap dan terampil dalam membaca dan menulis tulisan latin.
Baca Juga: Terkait Dana FPI, Polri Telusuri Peran Istri Anggota Teroris JI
Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta Minggu 7 Februari 2021 Malam Ini Ujian Akhir Al dan Andin
Pemilihan H. Hasan Gipo sebagai Ketua Tanfidziyah pertama mulanya berawal dari musyawarah kecil pembentuk pengurus NU yang hanya melibatkan sebagian tokoh-tokoh dari Ampel, Kawatan, Bubutan, dan daerah sekitar dari Surabaya. Dalam forum musyawarah itulah disebut bahwa nama H. Hasan Gipo sebagai Ketua Tanfidziyah yang pertama.
Pada masa itu, Nahdlatul Ulama masih berbentuk embrio dimana tokoh utama Rois Syuriah NU adalah K.H. Said dari Paneleh, Surabaya, dan K.H.Hasyim Asya’ri dipilih sebagai Rois Akbar Hoofd Bestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) dengan K.H. Wahab Chasbullah sebagai Katib ‘Aam. H.
Baca Juga: Lirik dan Chord Kunci Gitar Letto Sebenarnya Cinta
Baca Juga: Lirik dan Chord Kunci Gitar Letto Cinta Bersabarlah
Sebagai ketua Tanfidziyah, beliau bersama K.H. Hasyim Asya’ri, NU menunjukan diri sebagai gerakan sosial yang lebih dari sekedar usaha mempertahankan tradisi dari serangan kaum modernisasi di Surabaya, pada tahun 1910-an yang didalangi oleh pedagang Minangkabau, yakni Faqih Hasyim.
