Resmi Dilantik Jadi Menteri Sosial, Tri Rismaharini Jelaskan Alasan Hapus Semua BLT: Kita Akan Kebut

- 24 Desember 2020, 06:07 WIB
Tri Rismaharini resmi dilantik menjadi Menteri Sosial, di Istana Negara Jakarta.*
Tri Rismaharini resmi dilantik menjadi Menteri Sosial, di Istana Negara Jakarta.* /setkab.go.id

Tuban Bicara - Sejak awal, nama Tri Rismaharini digadang-gadang masuk Kabinet Indonesia Maju.

Nama Tri Rismaharini terus disebut-sebut akan menggantikan posisi Juliari Batubara sebagai Menteri Sosial.

Hingga akhirnya Presiden Jokowi resmi melantik dan mengumumkan Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial pada Selasa 22 Desember 2020.

Baca Juga: Serah Terima Jabatan, Fachrul Razi Ucapkan Selamat Datang Ke Gus Yaqut

Tak hanya Tri Rismaharini, Presiden Jokowi juga mengumumkan 5 nama menteri baru yang masuk di Kabinet Indonesia Maju.

Selanjutnya, Presiden Jokowi melantik enam menteri dan lima wakil menteri baru di Istana Merdeka pada Rabu 23 Desember 2020.

Setelah resmi dilantik, Tri Rismaharini lantas melakukan serah terima jabatan dari Plt Menteri Sosial, Muhadjir Effendy di Kementerian Sosial.

Baca Juga: LIPI: Tantangan Terberat 2021, Adanya Problematika Kependudukan Indonesia

Usai menjalani prosesi serah jabatan, Risma sapaan akrab Tri Rismaharini memaparkan langkah-langkahnya ke depan sebagai Menteri Sosial.

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma ke depannya tidak akan memberikan bantuan langsung tunai dan digantikan secara elektronik untuk menghindari adanya penyelewengan dalam bantuan sosial yang dikucurkan kementeriannya.

Risma mengatakan di kepemimpinannya nanti, semua akan menggunakan teknologi informasi sehingga semuanya bisa transparan, termasuk dengan bantuan-bantuan sosial.

Baca Juga: Lirik dan Chord Kunci Gitar Lagu Ku Yakin Bahagia – Rey Mbayang & Dinda Hauw

Penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial selanjutnya tidak perlu membutuhkan orang ketiga.

Demikian disampaikan Risma usai melakukan serah terima jabatan dari Plt Menteri Sosial, Muhadjir Effendy kepada dirinya di Kementerian Sosial, di Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020.

"Kita tidak akan ada bantuan kas, jadi bantuan langsung kita akan hapus semua transaksi online, jadi tidak perlu ketemu dengan siapapun dan uang itu akan dikelola dengan transparan. Kami menggunakan Teknologi dan Informasi sehingga bisa dilihat siapapun," ungkap Risma, sebagaimana dikabarkan pikiran-rakyat.com dalam Jadi Menteri Sosial, Risma Bakal Hapus Semua Bantuan Tunai, Ini Gantinya.

Baca Juga: Lirik dan Chord Kunci Gitar Lagu Ku Rindu Ibu – Rizky Febian

Pembenahan data

Risma masih ingin mempelajari dulu masalah yang ada di Kementerian Sosial. Ke depan dirinya akan memaksimalkan Teknologi dan Informasi sehingga semuanya bisa terpadu.

Menurutnya, untuk membenahi masalah pendataan di Kementerian Sosial itu tidak akan membutuhkan waktu yang lama kalau tidak ada input data yang baru.

"Kalau pengalaman saya membetulkan data asal tidak ada inputan baru itu cepat sekali," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Berpesan agar Regulasi ekspor benih Lopster di evaluasi

Risma juga akan menggandeng pihak ketiga yakni Perguruan Tinggi sebagai evaluator dalam mempermudah kebijakan-kebijakan yang akan diambil selama dirinya menjabat sebagai Menteri Sosial.

"Sebetulnya belum tahu krusialnya tapi dengan sistem teknologi dan informasi asal inputnya masuk itu cepat sekali. Contoh berapa yang meninggal dengan TI itu langsung gugur kemudian berapa yang masuk, permasalahannya berapa yang masuk," tutur Risma, Mantan Walikota Surabaya itu.

"Kita akan kerja sama dengan Perguruan Tinggi untuk mengecek itu, kami bukan tidak percaya tapi perlu ada pengawasan," ungkapnya.

Baca Juga: Yaqut Cholil Qoumas Tidak Ingin Ada Diskriminasi Satu Sama Lain di Kemenag

Mantan Walikota Surabaya itu sangat percaya diri, semua data-data bisa disinkronkan dengan data kependudukan.

Namun semua itu bisa lebih cepat bila daerah juga bisa cepat melakukan perbaruan data.

"Makanya kita kebut, sebetulnya dengan program dengan elektronik kita akseskan dengan kependudukan itu mereka akte kematian, data kematian. Data itu bisa sinkron. Seringkali mereka pindah kalau bisa updating data di daerah lebih cepat maka kami bisa lebih cepat," ungkap Risma.***

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Terkait

Terkini

x