Kemenag Akan Luncurkan Aplikasi Mobile Harmoni 2021

- 30 November 2020, 23:50 WIB
Kemenag
Kemenag /Yogi Abdul Gofur/

Tuban Bicara - Kementerian Agama akan meluncurkan Aplikasi Mobile Harmoni yaitu sistem deteksi dini konflik dan penanganan isu kerukunan umat beragama pada tahun 2021.

Staf Ahli Menteri Agama Oman Fathurahman mengatakan, saat ini, aplikasi tersebut masih tahap simulasi oleh Balai Litbang Agama Jakarta bersama Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB).

"Bisa kita bayangkan masing-masing penyuluh di seluruh Indonesia menyampaikan informasi deteksi dini sebelum konflik terjadi. Lalu dilanjutkan respon FKUB dan PKUB hingga informasi tersebut bisa dihimpun oleh Kementerian Agama," kata Oman saat Workshop Sosialisasi Deteksi Dini Penanganan Isu Kerukunan Umat Beragama Tahun 2020 di Jakarta. Senin (30/11/20).

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Bebaskan Pajak Impor Terkait Pengadaan Vaksin

Menurut Oman, kurun waktu 2018-2019, ia sudah melakukan sosialisasi sistem deteksi dini penanganan konflik keagamaan ke kementerian/lembaga terkait, antara lain ke Kemenkopolhukam dan Kemendagri. Keduanya sangat mendukung program ini termasuk soal dukungan anggaran melalui pemerintah daerah.

"Kalau aplikasi ini terwujud maka marwah Kemenag yang dipimpin Menteri Agama Fachrul akan terangkat. Jadi Menag akan tampil percaya diri dan menyakinkan di depan publik bila berbicara soal kerukunan umat beragama dan penanganan konflik di Indonesia," sambungnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pokja Penguatan Moderasi Beragama tersebut mengungkapkan bahwa selama ini Kemenag Kalah cepat dalam hal merespon konflik-konflik umat beragama.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Kemenkop Dorong UKM dan UMKM Gunakan Platform Digital

"Kemenag kalah cepat dalam merespon yang terjadi. Belakangan saya melihat PKUB selalu hadir dalam menyelesaikan konflik-konflik kegamaan itu," tandasnya.

Oman menceritakan kali pertama menjabat sebagai staf ahli Menteri Agama pada tahun 2017, salah satu yang sering ia lihat adalah Kemenag sering 'kebakaran jenggot' ketika menghadapi kasus-kasus keagamaan.

"Maksudnya, saat terjadi konflik di lapangan, Kemenag baru tahu dari media online, apakah itu ada pengerusakan rumah ibadah, konflik rumah ibadah dan konflik umat beragama. Malah hampir semua kasus itu, Kemenag baru tahu belakangan. Padahal tujuan dari Kemenag itu adalah menjaga kerukunanan umat beragama," terangnya. Dikutip Tubanbicara dari laman kemenag.go.id.

Baca Juga: Buntut meninggalnya Diego Maradona, Dokter Pribadi diselidiki Polisi

Oman berharap semua unit terkait akan mendukung sistem deteksi dini, agar tahun depan sudah menjadi pilot project.

"Semua unit eselon I Kemenag akan mendukung sistem deteksi dini ini. Harapannya tahun depan sistem ini bukan lagi simulasi melainkan sudah menjadi pilot project dengan menempatkan penyuluh dan FKUB sebagai ujung tombak program ini," harapnya.

Sosialisasi ini dihadiri oleh FKUB Kanwil Kemenag Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawab Barat, para penyuluh Kanwil DKI serta perwakilan Balai Litbang Agama Jakarta dan PKUB Setjen Kemenag RI.***

Editor: Yogi Abdul Gofur


Tags

Terkait

Terkini

x