Muhadjir Effendi Sampaikan Pengurangan Libur dan Cuti Akhir Tahun

- 24 November 2020, 16:59 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan, dan Kepala BNPB Doni Monardo berdiskusi sebelum memberikan keterangan pers mengenai hasil Rapat Terbatas membahas Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin siang, 23 November 2020 di Jakarta.
Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan, dan Kepala BNPB Doni Monardo berdiskusi sebelum memberikan keterangan pers mengenai hasil Rapat Terbatas membahas Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin siang, 23 November 2020 di Jakarta. /Sekretariat Kabinet/Sekretariat Kabinet

Tuban Bicara - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, Presiden Joko Widodo meminta adanya pengurangan libur dan cuti bersama akhir tahun.

“Terkait dengan masalah libur (dan) cuti bersama akhir tahun, libur pengganti cuti bersama hari raya Idulfitri, Bapak Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan-pengurangan,” ujarnya kepada wartawan usai menghadiri Rapat Terbatas mengenai Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Diungkapkan Muhadjir, Presiden memerintahkan supaya segera dilakukan rapat koordinasi antara lembaga terkait untuk membahas hal tersebut.

Baca Juga: Kemlu RI Serahkan Surat Pengakuan Indonesia, Ini Daftar Nama Konsul Kehormatan Negara Sahabat

“Beliau memerintahkan supaya segera ada rapat koordinasi yang dilakukan oleh Kemenko PMK dengan kementerian dan lembaga terkait, terutama yang berkaitan dengan masalah libur akhir tahun dan pengganti libur cuti bersama Idulfitri,” ungkapnya.

Dalam keterangannya, Menko PMK juga mengungkapkan, Presiden memerintahkan agar capaian yang diperoleh pemerintah dalam penanganan COVID-19 dipertahankan serta ditingkatkan.

“Jumlah kasus (positif COVID-19) yang kita sekitar 12,78 persen, sementara dunia 28,41 persen. Kemudian angka kesembuhan kita juga mencapai 84,03 persen, sementara kesembuhan rata-rata dunia 69,20 persen. Tentu saja ini indikator-indikator yang sangat positif, karena itu Presiden meminta supaya indikator ini dipertahankan dan diupayakan untuk semakin baik,” ujarnya.

Baca Juga: Mengenai Karhutla, Pencegahan Lebih Murah dari pada Melakukan Tindakan Pemulihan Akibat Kejadian

Presiden juga menginstruksikan kepada Menteri Dalam Negeri, Kapolri, dan Kepala Daerah untuk memberikan perhatian terhadap pelaksanaan pilkada serentak yang akan berlangsung kurang dari dua minggu ke depan.

“Kemudian untuk gubernur dan juga pemerintah daerah (kabupaten/kota) terus supaya memperhatikan, melaksanakan keseimbangan antara penanganan COVID-19 dengan pemulihan ekonomi. Ini sangat penting, upaya kita untuk terus agar COVID-19 bisa dikendalikan, sementara ekonomi juga bisa segera pulih seperti sedia kala,” ujar Menko PMK mengutip arahan Presiden.

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Setkab.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x