Peringati Hari Pahlawan Nasional, Presiden Anugerahkan Gelar Pahlawan kepada Enam Tokoh

10 November 2020, 23:29 WIB
PRESIDEN Jokowi didampingi Wapres Ma’ruf Amin melihat lukisan tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tahun 2020, di Istana Negara, Jakarta 10 November 2020. /Dok. Humas Kemensos/

Tuban Bicara - Tanggal 10 November merupakan tanggal penting bagi seluruh rakyat Indonesia yang hari ini bertepatan pada hari Selasa, 10 November 2020.

Pasalnya tanggal tersebut untuk mengenang jasa para pahlawan yang memperjuangkan bangsa Indonesia telah ditetapkan menjadi Hari Peringatan Pahlawan Nasional.

Sesuai Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang penetapan Hari Pahlawan,Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

Baca Juga: Soto Sewu Bojonegoro, Tawarkan Kuliner Murah dengan Cita Rasa Khas

Kepres tersebut di tanda tangani oleh presiden pertama Indonesia Soekarno.

Di kutip Tuban Bicara melalui setkab.go.id Dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan Nasional yang bertepatan pada hari ini di Istana Negara, Jakarta telah dilangsungkan Upacara Penganugrahan Gelar Pahlawan Nasional kepada Enam Tokoh oleh Presiden Jokowi Widodo.

Upacara penganugerahan gelar ini dihadiri oleh ahli waris keenam Tokoh yang akan diberi gelar Pahlawan.

Baca Juga: Mentan: Pastikan Stok 11 Bahan Pangan Pokok dalam Kondisi Tercukupi

Presiden pun memberikan ucapan selamat kepada para ahli waris yang hadir dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

Turut hadir juga Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Berikut Ke Enam Tokoh Nasional yang diberikan Penganugerahan sebagai pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 117/TK Tahun 2020 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, yang ditandatangani Presiden tanggal 6 November 2020.

Baca Juga: Misteri Jalan Lettu Suyitno di Bojonegoro, Heroisme Perwira Tiga Zaman dari Tuban

  1. Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara
    Sultan Baabullah sangat menentang penjajahan Portugis. Ia berhasil mengusir penjajah Portugis, salah satunya dengan mengirim ekspedisi ke berbagai daerah seperti Ambon dan Buton. Di bawah kepemimpinannya, Ternate bisa bebas dari Portugis dan menjadi sentral perdagangan rempah-rempah dengan jaringan internasional
  2. Macmud Singgirei Rumagesan – Raja Sekar dari Provinsi Papua Barat
    Macmud Singgirei Rumagesan berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda khususnya perjuangannya untuk mengembalikan Papua Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi.
  3. Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta
    Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo memimpin kepolisian sejak awal berdirinya Negara RI hingga menjelang masuk ke sistem pemerintahan demokrasi terpimpin. Karya agungnya adalah meletakkan dasar-dasar kepolisian nasional yang kokoh selama masa kepemimpinannya. Pada 14 Februari 2001, ia ditetapkan sebagai Bapak Kepolisian RI oleh Presiden Abdurrahman Wahid.
  4. Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara
    Arnold Mononutu telah terlibat aktif dalam dunia pergerakan nasional dengan misi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
  5. Sutan Muhammad Amin Nasution dari Provinsi Sumatra Utara
    Sutan Muhammad Amin Nasution telah memperjuangkan semangat “etnonasionalisme” menjadi “nasionalisme” di kalangan pemuda dengan memprakarsai fusi berbagai organisasi pemuda kedaerahan (Jong Sumatra Bond, Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Minahasa dan sebagainya). Bersama Muhammad Yamin dan tokoh muda lainnya, ia berperan penting dalam penandatanganan naskah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
  6. Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi dari Provinsi Jambi
    Raden Mattaher seorang panglima perang penuh talenta, cerdas, dan semangat. Ia berhasil memimpin perang 9 kali pertempuran melawan Belanda dan seluruhnya berhasil ia menangkan.***
Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Setkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler