Isu Harga Tempe Semakin Mahal, Rocky Gerung Angkat Bicara

9 Februari 2021, 21:07 WIB
Rocky Gerung /akun Instagram / @rocky.gerung/

Tuban Bicara - Seorang pengamat politik, Rocky Gerung buka suara terkait persoalan kaitan dari mafia dengan mahalnya harga tempe.

Saat pertama kali, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas itu ditugaskan untuk melawan para mafia pangan, salah satunya tempe.

“Sebetulnya Pak Buwas sejak masuk Bulog ditugaskan untuk attack (serang, red) mafia-mafia pangan,” ungkap Rocky Gerung sebagaimana yang dilansir Tuban Bicara pada (8/2).

Baca Juga: Kuasa Hukum FPI Sebut HRS Menentang ISIS, Luqman Hakim: Bohong, Asstaughfirullah

Baca Juga: Innalillahi, Ustadz Maaher At-Thuwailibi Kabarnya Meninggal Dunia

"Efek inflasi dari mafia pangan dibebankan kepada rakyat, tetapi setiap Pak Buwas sampaikan kritiknya itu disampaikan kepada siapa?” tanya RockyGerung.

Dalam penilaian seorang Rocky Gerung, ia menyebut nama pemerintah sebagai latar belakang kartel yang harusnya menguasai harga pangan terlebih lagi tempe. Bukan malah akhirnya menyebabkan pemerintah bungkam, meskipun mereka tahu mereka sedang berdiri di atas kekuasaan kartel.

Baca Juga: WhatsApp Kabarnya Bisa Publikasikan Foto dan Kiriman Pribadi Pengguna, Benarkah?

Baca Juga: Tak Mandi Selama 67 Tahun, Pria Asal Iran Ini Mendapat Gelar Manusia Terkotor di Dunia

“Jokowi berkali-kali dalam kampanye ‘’saya kejar siapa yang menaikan harga’’, tapi keterangan Jokowi concern dengan soal kartel,” terang Rocky Gerung.

"Tapi sebetulnya pada pihak yang sama dia berdiri diatas cabang kartel, kalau dipotong kartel itu kekuasaannya akan jatuh,” tutur Rocky Gerung.

Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu yang lalu, Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan bahwa penyebab dari kenaikan disebabkan oleh harga kedelai sebagai bahan utama bahan pokok.

Faktor lain sebagai penyebabnya yaitu Buwas menyebutkan soal kartel importir kedelai.

Editor: Imam Sarozi

Tags

Terkini

Terpopuler