Selain itu, menurut sebuah studi pada 2021, kulit mangga ternyata efektif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL, trigliserida, urea, dan kreatinin, sementara kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL) meningkat.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Menikah, Suara ‘Rakyat Kecil’ : Megahnya Hajat Putra Presiden
- Memberikan Perlindungan dari Kanker dan Jantung
Kulit mangga mengandung fitokimia seperti polifenol dan tanin yang dapat membantu melawan penyakit kanker dan jantung.
Fitokimia merupakan senyawa kimia yang ditemukan pada tanaman yang kemungkinan memiliki efek perlindungan terhadap penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, atau diabetes.
Fitokimia juga membantu menjaga tingkat tekanan darah yang sehat serta mencegah kerusakan kulit yang disebabkan penuaan.
Selain fitokimia, kulit mangga juga mengandung senyawa tanaman, seperti triterpen dan triterpenoid yang membantu mencegah penyakit kanker dan diabetes.
- Membantu Menurunkan Berat Badan
Kulit mangga mengandung kalori yang rendah, tetapi tinggi akan serat makanan. Hal ini dapat membantu seseorang merasa kenyang untuk jangka waktu yang lebih lama sehingga mengekang nafsu makan.
Kandungan serat yang tinggi juga dapat memperbaiki pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, serat membantu melawan kanker usus besar dan masalah pencernaan lainnya.
- Membantu Tingkatkan Kekebalan Tubuh
Tanin yang terkandung dalam kulit mangga berperan sebagai agen anti-inflamasi yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan melawan infeksi yang disebabkan oleh alergi atau infeksi lainnya.
Tanin juga membantu membersihkan tubuh dengan membuang racun dari dalamnya.
Baca Juga: Gempa Susulan di Cianjur Tercatat 387 Kali, Begini Kata Kepala BMKG
- Sifat Antioksidan
Kulit mangga kaya akan polifenol, yaitu antioksidan alami yang membantu melawan radikal bebas serta mencegah kerusakan sel.
Penelitian yang diterbitkan Researchgate.net menemukan bahwa ekstrak kulit mangga mengandung sifat antioksidan yang kuat karena konsentrasi polifenolnya yang tinggi. Hal ini bisa membantu melawan stres oksidatif yang menyebabkan penyakit diabetes.***