Tuban Bicara - Sosok Abdah dan Aminah adalah orang yang cerdas lagi dalam pengetahuan agamanya.
Termasuk dari kalangan, “an-niswatul muta’abbidât” (perempuan-perempuan ahli ibadah), serta tinggi kedudukan spiritualnya. Imam Abu Abdurrahman al-Sulami (w. 412 H) menulis dalam kitabnya:
كانتا من العقل والدين بمحل عظيم
“Keduanya adalah orang yang cerdas dan (luas pengetahuan) agama(nya), dengan kedudukan (spiritual) yang dahsyat” (Imam Abu Abdurrahman Muhammad bin al-Husain al-Sulami, Thabaqât al-Shûfiyyah wa Yalîhi Dzikr al-Niswah al-Muta’abbidât al-Shûfiyyât, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2003, h. 412).
Baca Juga: Kamu Sering Maksiat? Bacalah Doa Ini Agar Dihindarkan Dari Segala Bentuk Kemaksiatan
Sebagai saudara perempuan Abu Sulaiman ad-Darani, seorang wali dan ulama besar di zamannya, ‘Abdah dan Aminah memiliki penguasaan ilmu agama yang luas.
Kata-katanya cukup sering dikutip oleh Imam Abu Sulaiman ad-Darani. Salah satunya adalah:
“Dikisahkan oleh Ahmad bin Abi al-Hawari, dari Abu Sulaiman (ad-Darani), ia berkata: “Aku mendengar saudara perempuanku, Aminah, berkata: “Orang-orang fakir semuanya mati kecuali orang yang Allah hidupkan dengan kemuliaan qana’ah dan kerdihaan dalam kefakirannya” (Imam Abu Abdurrahman Muhammad bin al-Husain al-Sulami, Thabaqât al-Shûfiyyah wa Yalîhi Dzikr al-Niswah al-Muta’abbidât al-Shûfiyyât, h. 412).
Baca Juga: Bacaan Doa Agar Terhindar Dari Sifat Malas
Perkataan di atas harus dipahami sebagai perilaku aktif yang penuh kepasrahan, gabungan dari qanaah (sikap merasa cukup/bersyukur atas segala pemberian Tuhan) dan ridha (sikap rela, senang dan tidak keberatan), bukan pasif tanpa berbuat apa-apa.