Tuban Bicara - Peringatan bahwa inflasi mengancam untuk menjadi "a runway train", direktur pelaksana Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mendesak para pembuat kebijakan negara untuk terus berjuang melawan kenaikan harga bahkan itu lebih sulit pada saat gejolak ekonomi yang luar biasa.
Berbicara kepada wartawan Kamis (13/10/2022), Kristalina Georgieva dari IMF mengatakan bahwa ekonomi dunia telah dilanda satu demi satu kejutan yaitu dampak dari pandemi virus corona, invasi Rusia ke Ukraina, dan munculnya inflasi di berbagai negara.
Baca Juga: Informasi Penting Menghadapi Resesi 2023, Ini Langkah yang Harus Dilakukan!
Tetapi dengan mencegah kenaikan harga harus diprioritaskan, katanya. ''Jika kita tidak memulihkan stabilitas harga, kita akan merusak prospek pertumbuhan,'' imbuhnya, menambahkan: ''Kita tidak mungkin membiarkan inflasi menjadi kereta pelarian buruk bagi pertumbuhan, buruk bagi orang-orang, terutama bagi orang miskin.
Federal Reserve dan bank sentral lainnya telah menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi. Pada hari Kamis, Amerika Serikat melaporkan bahwa inflasi meningkat pada bulan September, dengan biaya perumahan dan kebutuhan lainnya mengintensifkan tekanan pada orang Amerika. Harga konsumen naik 8,2 persen dibandingkan dengan September tahun lalu.
Baca Juga: Tak Perlu Panik! Inilah Cara Menangani Kucing Keracunan
Georgieva mengakui bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi akan menekan pertumbuhan ekonomi, tetapi dia mendesak para pembuat kebijakan untuk menahan diri dalam membelanjakan uang untuk mengurangi rasa boros.
''Ketika kebijakan moneter menginjak rem,'' katanya, ''kebijakan fiskal seharusnya tidak menginjak akselerator.''