Mengapa Dunia Alami Lonjakan Kelahiran Bayi Kembar? Simak Penjelasannya!

- 12 Maret 2021, 13:31 WIB
Ilustrasi Bayi Perempuan.
Ilustrasi Bayi Perempuan. /freepik/javi_indy

Studi menunjukkan, kesempatan melahirkan bayi kembar semakin terbuka ketika pasangan berusia 35 hingga 39 tahun.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Jumat 12 Maret 2021, Bohongi Andin dan Nino Apakah Aldebaran Bersekongkol dengan Elsa?

Lonjakan kelahiran bayi kembar paling banyak terjadi di benua Amerika Utara dengan catatan 71 persen, diikuti Eropa dengan 60 persen, dan Asia 32 persen.

"Kenaikan angka kelahiran bayi kembar ini terjadi di mana-mana kecuali Amerika Selatan," ucap Christiaan Monden.

"Di Amerika Utara dan Afrika, angkanya melonjak hingga lebih dari 80 persen. Khusus di Afrika, lonjakan ini juga ditandai dengan pertumbuhan populasi," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Jumat 12 Maret 2021, Romantis! Aldebaran Tunjukkan Perhatiannya ke Andin dan Reyna

Raj Mathur, Kepala Perkumpulan Fertilitas Inggris mengingatkan, tetap ada hal yang harus diwaspadai dari tren ini.

"Tren melonjaknya kelahiran bayi kembar tentu saja tak masalah. Namun, perlu diingat kandungan bayi kembar membawa risiko yang lebih besar untuk ibu dan anak. Jadi, jika kita bisa mencegahnya, lebih baik dicegah," ucapnya.

***

 

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

x