Dirjen WHO: Bencana Kegagalan Moral Yang Dahsyat Dalam Distribusi Vaksin COVID-19

- 18 Januari 2021, 22:06 WIB
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus tampilkan pesan Jimin BTS terkait Covid-19.
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus tampilkan pesan Jimin BTS terkait Covid-19. //ANTARA/

Tuban Bicara - Pada Senin, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus Menjelaskan, bahwa dunia berada di ambang "bencana kegagalan moral yang dahsyat" dalam mendistribusikan vaksin COVID-19 karena adanya kecenderungan nasionalisme dalam pemberian vaksin.

Negara-negara dan produsen vaksin untuk berbagi dosis secara lebih adil di seluruh dunia, desak irjen WHO itu.

Prospek distribusi yang adil berada pada "risiko serius", seperti skema pembagian vaksin COVAX yang bertujuan untuk mulai mendistribusikan vaksin COVID bulan depan, saut Tedros.

Baca Juga: Pengujian UU Ciptaker Ditunda Atas Permintaan Pemerintah

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Malam Ini 18 Januari 2021: Jadi Ketua BEM, Ken Makin Mempesona

Dia mencatat 44 kesepakatan bilateral untuk penyediaan vaksin telah ditandatangani tahun lalu dan setidaknya 12 kesepakatan lainnya telah ditandatangani tahun ini.

"Hal ini dapat menunda pengiriman vaksin COVAX dan menciptakan skenario yang pada awalnya ingin dihindari dengan dibentuknya COVAX, seperti penimbunan, pasar yang kacau, respons yang tidak terkoordinasi, serta gangguan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Tedros.

Cara-cara semacam "saya lebih dulu" itu membuat orang-orang paling miskin dan paling rentan di dunia dalam risiko, kata Tedros pada pembukaan pertemuan Dewan Eksekutif tahunan WHO yang dilakukan dalam format virtual.

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta 18 Januari Malam Ini: Sesaat Lagi!

Baca Juga: Jadi Ketua BEM! Sinopsis Love Story Senin 18 Januari, Ken Engga Berpesta dan Akan Segera Dilantik

"Pada akhirnya tindakan-tindakan seperti ini hanya akan memperpanjang pandemi," ujar dia.

Perebutan global untuk mendapatkan pasokan vaksin COVID telah meningkat ketika varian virus corona yang lebih menular beredar.

Tedros mengutip sebagai contoh ketidaksetaraan bahwa lebih dari 39 juta dosis vaksin COVID telah diberikan di 49 negara berpenghasilan tinggi sedangkan hanya 25 dosis telah diberikan di satu negara miskin.

Editor: Imam Sarozi

Sumber: ANTARANEWS


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x