Soroti Kasus Trump dan Biden, Mardigu Bossman: Mereka Sama-sama ISIS

- 17 Januari 2021, 22:09 WIB
Mardigu Wowiek
Mardigu Wowiek /Instagram @mardiguwp/

Tuban Bicara - Pada Rabu, 20 Januari 2021 Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menjalankan tugas Kenegaraannya pertama kali dan telah membuat berbagai kebijakan baru yang sebelumnya tiada kini diadakan dengan keputusan kontroversional.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, kemangan Joe Biden dan kekalahan yang diterima oleh Trump saat pemilihan umum pada tahun 2020 lalu membuat Trump dan para pendukungnya melakukan aksi kekerasan yang membuat kericuhan.

Perseteruan antara Trump dengan Joe Biden membuat seluruh dunia menyoroti proses perpolitikan dan pemerintah yang terjadi di Negara liberal yang paling kuat dengan pasukan tentara bersenjata terbanyak dan berkuasa tersebut.

Baca Juga: MENGEJUTKAN! AS Klaim Miliki Bukti Baru Bahwa Virus Corona Mungkin Berasal dari Laboratorium China

Lengsernya Trump hingga masa jabatan Presiden terpilih Joe Biden, pendukung Trump terus mengintai hingga berbagai upaya pengamanan dilakukan dengan dramatis untuk memperkuat tenaga aparat karena tingginya masa yang Pro dengan Donald Trump.

Bahkan menjelang pelantikan Biden pada hari Jumat, komite pengawas DPR AS mengirimkan surat ke 27 perusahaan untuk menggunakan langkah-langkah penyaringan dan penjaringan untuk mencegah plot saat pelantikan Joe Biden.

Ulah Trump saat menjadi orang paling berkuasa di akhir masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat membuat pemerintah geram bahkan Trump menjadi presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali.

Baca Juga: Soroti Ribka Tjiptaning yang akan Dipolisikan, Arief Poyuono: Ngeri Amat Mau Langsung Proses Hukum

Hal ini tentu saja sejalan dengan aksi masa yang terjadi di AS yang juga tidak lain menjadi bagian dari hasutan Trump untuk mendorong pemberontakan dan aksi kekerasan kepada massa pendukungnya untuk melakukan penyerbuan Capitol AS.

Sebelumnya, langkah tegas dari berbagai layanan media massa juga melakukan pemblokiran terhadap data Trump seperti Facebook, Twitter, hingga YouTube karena unggahan yang dimuat mengandung unsur kekerasan.

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Ringtimesbanyuwangi.com


Tags

Terkait

Terkini

x