3. Hindari Utang dan Segera Lunasi Jika Ada
Buat utang seminim mungkin atau hindari utang. Misal rasio utang pengeluaran sampai 20 persen dari pendapatan. Hal ini bertujuan agar tidak membebani pengeluaran saat terjadi resesi. Segera melunasi hutang baik ke pihak manapun dan seberapa banyak utang tersebut. Selain mengurangi beban, akan lebih baik tidak menjadi masalah pada catatan pembukuan.
4. Cari Pendapatan Tambahan, Investasi, dan Menabung
Menghemat mungkin dapat menjaga keuangan saat terjadi resesi. Namun, akan jauh lebih aman ketika ada penambahan aliran kas yang masuk sehingga sangat membantu jika sewaktu-waktu terjadi krisis atau resesi keuangan. Hal ini dapat berupa investasi yang bisa dilakukan di aset minim risiko seperti deposito dan reksa dana.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Lagu NCT yang Cocok Untuk Menemanimu Perjalanan Maupun Bersantai
5. Selalu Upgrade Ilmu dan Skill
Saat kemungkinan terjadi krisis atau resesi, perusahaan bisa saja melakukan efisiensi dana, yang mungkin salah satunya dilakukan yakni dengan mengurangi jumlah karyawan. Dengan mengasah skill dan menambah wawasan dapat meningkatkan value kinerja untuk perusahaan. Untuk itu karyawan yang memiliki integritas tinggi akan tetap dipertahankan dalam waktu jangka panjang.
Sudah tahu apa yang harus dilakukan mulai sekarang bukan? Pastikan performa kerja kamu selalu baik dan jika dirasa kurang kamu bisa upgrade skill, dengan hal ini perusahaan mempunyai pertimbangan terhadapmu.***
Baca Juga: Jalani Pemeriksaan Hari Ini, Rizky Billar Dicecar 38 Pertanyaan